Bisnis.com, JAKART--Mantan diktator militer Bangladesh Hussain Muhammad Ershad meninggal dunia dalam usia 89 tahun. Ershad dirawat selama beberapa minggu di rumah sakit Dhaka, menurut sejumlah pejabat.
Jenderal Ershad memerintah Bangladesh selama hampir satu dekade sebelum digulingkan dari kekuasaan dalam kebangkitan pro-demokrasi pada 1990 dan dipenjara selama bertahun-tahun atas tuduhan korupsi.
Ershad meninggal akibat komplikasi sejak usia lanjut, ujar Kazi Firoz Rashid, seorang kolega lama dan anggota parlemen dari Partai Jatiya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (14/7/2019).
Juru bicara angkatan bersenjata Banglades Abdullah bin Zaid telah mengkonfirmasi kabar kematian itu. Ershad, yang juga seorang penyair produktif, adalah kepala angkatan bersenjata negara itu pada tahun 1982. Ershad mengambil alih kekuasaan melalui kudeta tak berdarah dengan menyingkirkan pemerintah terpilih dari kekuasaan.
Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan lokal dari penjara pada tahun 1996, dia mengatakan bahwa "kegagalan terbesarnya adalah menjalankan negara dengan lembut dengan hati seorang penyair".
Meski banyak kasus yang menderanya, Ershad muncul sebagai salah satu penentu kekuasaan utama Bangladesh pada tahun 1990-an setelah Partai Jatiya menjadi partai politik terbesar ketiga di negara itu.
Jenderal purnawirawa itu menjadi sekutu utama PM Sheikh Hasina dan tetap populer di distrik asalnya di utara negara itu. Dari sana Ershad terpilih menjadi anggota parlemen enam kali berturut-turut.