Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan presiden (pilpres) 2024 memang masih lima tahun lagi, namun Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah memprediksi 15 nama calon presiden potensial yang akan berlaga dalam pesta demokrasi mendatang.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar membeberkan 14 nama dan satu orang disebut sebagai the next Jokowi atau sosok kejutan yang kemunculannya bisa jadi tiba-tiba.
Sekretaris Badan Pendidikan dan Latihan Pusat (Badiklatpus) PDIP Eva Sundari Kusuma mengatakan, tak tertutup kemungkinan sosok Mr X tersebut berasal dari partainya.
Eva menyebut, PDIP memiliki segudang kader yang bisa menjadi capres kejutan, seperti Jokowi pada 2014 lalu.
"Tak tertutup kemungkinan akan ada the next Jokowi. Dia yang bukan ketum, bukan tokoh DPR, bukan dinasti, tapi dikehendaki dan dipilih rakyat untuk memimpin," ujar Eva saat dihubungi Rabu (3/7/2019).
Hasto Wardoyo
Baca Juga
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai sosok Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo merupakan salah satu sosok potensial.
"Hasto salah satu yang potensial jadi debutan yang mengejutkan nantinya. PDIP ini menarik karena kerap memunculkan calon-calon tak terduga," ujar Adi Prayitno saat dihubungi, Rabu (3/7/2019) malam.
Hal yang sama diungkapkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Dengan menjabat sebagai Kepala BKKBN dan mulai merangkak ke level nasional, dinilai bisa menjadi tangga bagi Wardoyo ke tahap selanjutnya.
"Dokter Wardoyo sangat pantas dan layak menjadi menteri kesehatan. Dan selanjutnya berpotensi juga jadi capres masa depan," ujar Pangi saat dihubungi terpisah.
Hasto Wardoyo menjabat Bupati Kulon Progo sejak 2011. Setelah berjalan tiga tahun periode kedua kepemimpinannya, Jokowi menunjuk Wardoyo untuk menjadi Kepala BKKBN. Ia dilantik oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek menjadi Kepala BKKBN pada Senin, 1 Juli 2019.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, pengangkatan Wardoyo menjadi Kepala BKKBN tentu dengan persetujuan dan pertimbangan partai.
"Sebagai kader partai, tentu yang bersangkutan berkonsultasi dengan partai ketika dicalonkan," ujar Andreas, Selasa(2/7/2019).
Dari segi pertimbangan dan penilaian partai, ujar Andreas, Wardoyo dianggap sudah saatnya maju ke lingkup nasional seperti pilpres.
Dia merupakan seorang dokter yang dinilai telah mampu membuktikan diri sebagai profesional dalam bidang kesehatan publik. Sebagai bupati, ujar dia, Wardoyo juga dinilai telah mampu membuktikan integritasnya.
"Sebagai Bupati Kulon Progo yang sudah terpilih untuk dua periode, tentu pantas untuk dipromosikan menjadi kepala BKKBN yang mempunyai ruang lingkup kerja nasional," ujar Andreas.