Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan ribu wisatawan memenuhi gurun Chili utara untuk menyaksikan sebuah fenonema alam langka, gerhana matahari total dilihat dari bawah langit paling jelas di dunia. Hal itu sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (3/7/2019)
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melewati antara Bumi dan matahari, membuat planet ini menjadi gelap.
Pemandangan terbaik La Serena, di mana kota ini berada dalam kelembapan yang rendah, dan lampu kota yang redup, menciptakan langit paling jernih di dunia.
Wilayah itu belum mengalami gerhana sejak 1592, menurut Masyarakat Astronomi Chili. Sedangkan gerhana berikutnya diperkirakan baru akan terjadi pada 2165.
Pengamat gerhana di Chili tidak dibuat kecewa oleh fenomena gerhana matahari kali ini. Sebesar 95-mil (150 kilometer) dari total kegelapan bergerak ke timur melintasi Samudra Pasifik sore hari, jatuh di Chili pada pukul 4:38 malam, Selasa 2 Juli 2019.
Langit cerah mendominasi dari perbatasan utara negara Amerika Selatan dengan selatan ibu kota Santiago, di mana para pekerja kantor tumpah ruah dari bangunan untuk melihat sekilas fenomena tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, banyak toko kehabisan kacamata khusus untuk melihat gerhana. Kondisi ini menjadi peluang bagi para pedagang kaki lima yang menjual kacamata senilai $10 untuk sepasang lensa sekali pakai.
"Jarang, kita tidak akan pernah melihatnya lagi," kata Marcos Sanchez, seorang pensiunan berusia 53 tahun dari Santiago yang memiliki vendor informal di pusat kota untuk dirinya dan keluarganya.