Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa perbedaan pilihan politik merupakan bagian dari proses pendewasaan demokrasi yang harus tetap dijunjung tinggi dalam setiap perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu).
Saat proses demokrasi sudah dilalui dan lembaga penyelenggara menetapkan hasil Pemilu, masyarakat harus kembali menjalin kebersamaan dan persatuan untuk mengawal pembangunan.
Dikutip dari keterangan resminya, Rabu (26/6/2019), Tjahjo mengimbau kepada seluruh masyarakat kembali menjalin persatuan dan kesatuan menyikapi proses politik di Pemilu 2019.
"Pascapemilu ini, saya terus mengimbau kepada kita semua untuk saatnya kita kembali kepada persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan dan pandangan politik adalah sebuah dinamika pendewasaan demokrasi,” ujarnya.
Menurutnya, kubu yang menang maupun yang kalah dalam proses politik sama-sama memiliki tantangan dan ujian.
Pihak yang menang, dia menuturkan diuji untuk bisa membuktikan dan berbuat bijak dalam setiap keputusan yang diambil.
Demikian pula dengan yang kalah, agar bisa menerima dengan lapang dada hasil pilihan masyarakat.
“Masing-masing pihak akan diuji, ketika yang menang mampu berbuat bijak dan yang kalah mampu berlapang dada, dan untuk pemenuhan rasa keadilan dalam suatu proses, tentunya dapat ditempuh dengan jalan konstitusional," katanya.
Dia berharap proses politik di setiap tingkatan, baik pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan kepala daerah, mampu membangun pendidikan politik dalam kerangka keberagaman sebagai sebuah bangsa.