Bisnis.com, JAKARTA - Pelapor khusus PBB merilis laporan setebal 100 halaman terkait pembunuhan Jamal Khashoggi.
Pelapor Khusus PBB Anes Callamard, merilis laporan berjudul Annex to the Report of the Special Rapporteur on extrajudicial, summary or arbitrary executions: Investigation into the unlawful death of Mr. Jamal Khashoggi pada Rabu (19/6/2/1) , dan menyimpulkan pembunuhan Jamal Khashoggi dilakukan terencana oleh Kerajaan Arab Saudi.
Dalam laporannya, tunangan Khashoggi, Cengiz ingat bahwa pada pagi hari 2 Oktober, Khashoggi menelepon Konsulat untuk memberi tahu mereka bahwa ia akan pergi ke sana.
Seorang pejabat konsuler mengatakan kepadanya bahwa mereka akan memanggilnya kembali. Empat puluh menit kemudian seseorang dari Konsulat memanggilnya dan memintanya untuk tiba pada pukul 13.00 PM.
Pada tanggal 2 Oktober, antara pukul 10 dan 11 pagi, kelima belas pejabat Saudi dibagi menjadi dua kelompok. Lima pergi ke kediaman Konsul Jenderal Saudi, sedangkan sepuluh sisanya pergi ke Konsulat.
Pada pukul 13.02 pm, di dalam Konsulat, dua pelaku Mutreb dan Tubaigy berbicara beberapa menit sebelum Jamal Khashoggi masuk.
Dalam rekaman yang diperoleh, Mutreb bertanya apakah mungkin untuk memasukkan bagasi ke dalam tas?
"Tidak. Terlalu berat," balas Tubaigy. "Sendi akan dipisahkan. Itu bukan masalah. Tubuh itu berat. Pertama kali saya akan memotongnya di lantai. Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya, itu akan selesai. kita akan membungkusnya masing-masing."
Terdengar ada yang menyebut "Tas kulit", yang diduga pelaku akan menguliti Khashoggi.
Tubaigy juga menyatakan keprihatinan bahwa atasannya tidak tahu apa yang akan dia lakukan.
"Tidak ada orang yang melindungi saya," katanya.
Di akhir pembicaraan, Mutreb bertanya apakah "hewan kurban" telah tiba.
Pada 13.13 PM, sebuah suara mengatakan "dia telah tiba", merujuk pada Khashoggi.
Dalam rekaman yang didengar oleh Pelapor Khusus, nama Khashoggi tidak disebutkan.