Bisnis.com, JAKARTA - Toko-toko dan pabrik-pabrik di Amerika Serikat melaporkan kenaikan aktivitas produksi dan penjualan sepanjang bulan Mei yang menunjukkan ekonomi terus bergerak. Pemangkasan suku bunga The Fed tak lagi mendesak.
Industri ritel membukukan nilai penjualan keseluruhan naik 0,5 persen dari April pada Mei, dan angka untuk dua bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi.
Output manufaktur juga meningkat untuk pertama kalinya tahun ini.
Beberapa peneliti ekonomi AS mendukung perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua setelah laporan tersebut dirilis.
Menurut angka Departemen Perdagangan yang dirilis pada Jumat (14/6/2019), selain kenaikan pada Mei, penjualan ritel pada bulan April direvisi dengan kenaikan menjadi 0,3 persen. Dari 13 kategori utama, 11 kategori yang mempengaruhi laporan perdagangan terlihat meningkat.
Menurut Michelle Meyer, Kepala Ekonom untuk kawasan AS di Bank of America Corp., angka ritel kali ini sedikit melegakan bagi The Fed.
"Tren dalam tiga bulan terakhir untuk belanja konsumen cukup kuat setelah pelemahan yang terjadi sejak kuartal pertama," kata Meyer, seperti dikutip melalui Bloomberg, Sabtu (15/6/2019).
Data ritel dan manufaktur AS terbaru turut mendorong JP Morgan Chase & Co. untuk merevisi proyeksi pertumbuhan kuartal dua tahun ini, menjadi 1,75 persen secara tahunan dari 1 persen.
Pada saat yang sama, penasihat ekonomi IHS Markit menaikkan perkiraan mereka dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen. Proyeksi Bank Sentral Atlanta, GDPNow, untuk kuartal kedua naik dari 1,4 persen menjadi 2,1 persen.
Dalam laporan terpisah, The Fed mengatakan output manufaktur naik 0,2 persen pada Mei, sesuai dengan perkiraan dalam survei Bloomberg, setelah turun 0,5 persen pada bulan sebelumnya. Total produksi industri, yang juga mencakup tambang dan utilitas, meningkat 0,4 persen.
"Sementara momentum manufaktur menguat, sektor ini tetap lemah secara keseluruhan," Jake McRobie, seorang ekonom AS di Oxford Economics, menulis dalam sebuah catatan.
Dia melihat produksi industri tahunan kemungkinan turun pada kisaran 0,8 persen tahun ini dari 4 persen pada 2018 di tengah kenaikan tarif perdagangan, pelunakan pertumbuhan global dan berkurangnya stimulus domestik.
Survei Universitas Michigan juga kurang optimis, dengan menunjukkan sentimen konsumen AS melemah pada bulan Juni dan ekspektasi inflasi jangka panjang turun ke rekor terendah karena prospek ekonomi meredup.
Sebelumnya, investor cukup yakin The Fed akan memangkas suku bunga setelah pertemuan FOMC pada Juli mendatang. Meskipun ekspektasi mereka sedikit meredup pada Jumat.
Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk memberikan penjelasan yang mendalam terkait perspektif bank sentral pada konferensi pers Rabu (19/6), setelah pertemuan FOMC Juni.