Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Jadi Mediator Iran-AS, Shinzo Abe Tiba di Teheran

Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe sudah berada di Iran untuk bertemu dengan para pemimpin negara Timur Tengah itu.
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe (kiri) berpelukan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2014)./Reuters-Denis Balibouse
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe (kiri) berpelukan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2014)./Reuters-Denis Balibouse

Bisnis.com, JAKARTA -- Iran akan meminta Jepang untuk menjadi mediator dalam upayanya mendapatkan keringanan sanksi dari AS.

Reuters melansir Rabu (12/6/2019), seorang pejabat senior Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan Jepang bisa membantu Iran. Adapun Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe tengah mengunjungi negara Timur Tengah itu.

"Jepang bisa membantu meredakan tensi antara Iran dan AS... Sebagai itikad baik, AS seharusnya mencabut sanksi minyak yang tidak adil ini atau memperpanjang pengecualian atau menundanya," papar pejabat tersebut.

Sumber lainnya mengatakan bahwa Jepang selalu menghormati Iran dan Abe dapat menjadi pihak yang membantu menenangkan ketegangan yang dapat melukai kawasan Timur Tengah.

Setelah tiba di Teheran pada Rabu (12/6) sore, Abe dijadwalkan langsung bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Kemudian, pada Kamis (13/6), dia diagendakan bertemu dengan Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Jepang ingin membantu tercapainya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ucap Abe di Tokyo, sebelum berangkat ke Iran.

Abe menjadi pemimpin Negeri Sakura pertama yang mengunjungi Iran sejak Revolusi Islam pada 1979. Adapun Presiden AS Donald Trump telah menyambut baik upaya Jepang dan menyinggung bahwa Tokyo dan Teheran memiliki hubungan yang sangat baik.

Hubungan antara Iran dan AS memburuk setelah Trump membawa AS keluar dari perjanjian nuklir damai yang melibatkan kedua negara itu, serta sejumlah negara adidaya lainnya, pada 2018. Padahal, perjanjian itu sudah melalui proses yang panjang selama bertahun-tahun.

AS kemudian menjatuhkan lagi berbagai sanksi terhadap Iran, termasuk sanksi ekonomi yang salah satunya menyasar ekspor minyak negara tersebut. Negeri Paman Sam telah melarang negara-negara mitra Iran untuk membeli minyak dari Teheran atau berisiko dikenai sanksi juga oleh AS.

Awalnya, pemerintahan Trump memberikan pengecualian kepada beberapa negara untuk membeli minyak dari Iran, termasuk Jepang. Namun, sejak Mei 2019, pengecualian itu dicabut demi mencapai target nihilnya ekspor minyak Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper