Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Nasib Partai Demokrat jika 02 Menang di MK Menurut @AndiArief_

Akun @AndiArief_  yang dikenal sebagai akun Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memaparkan apa yang terjadi dengan Partai Demokrat jika kubu 02 memenangkan gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi. 
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief/Istimewa
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Akun @AndiArief_  yang dikenal sebagai akun Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memaparkan apa yang terjadi dengan Partai Demokrat jika kubu 02 memenangkan gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi. 

Akun  @AndiArief_ itu menyampaikan paparannya.

"Bagaimana kalau MK memenangkan 02?" demikian cuitan pembuka akun @AndiArief__

Gerindra, PAN, dan PKS menurut akun @AndiArief__ akan tampil sebagai pengelola pemerintahan. Lantas bagaimana dengan Demokrat? Akun @AndiArief__ pun mencuit soal perbedaan nasib parpol pengusung dan parpol pendukung capres pada Pilpres 2019.

"Pemerintahannya akan dikelola Gerindra-PAN-PKS sebagai pengusung. Partai Demokrat hanya pendukung, juga tidak berhak langsung ikut dalam pemerintahan tergantung ajakan Presidennya," cuit akun @AndiArief__.

Ditambhakan pula kemungkinanya Demokrat masuk dalam koalisi 01. "Namun bisa saja koalisi 01 terlibat jika dianggap penting," cuit akun @AndiArief__ yang dipantau Minggu (9/6/2019).

Ditambahkan akun @AndiArief__ bahwa prilaku pemilih dari partai politik yang tidak memiliki capres pun berbeda dengan perilaku parpol yang memiliki capres.

"Bagi partai tidak miliki capres/cawapres prilaku pemilih partai dalam pileg memilih agar partai dan caleg bisa berperan dlm pemerintahan. Mungkin berbeda Partai yang miliki capres/cawapres prilaku pemilih agar figur partai jadi Presiden. Itulah dasar menjadi oposisi jika kalah," cuit akun @AndiArief__.

"Semua partai boleh bercita2 terlibat dalam mengelola rakyat dalam kekuasaan, namun semua kembali apakah presiden terpilihnya memandang perlu melibatkan atau tidak. Namun ketidaklaziman memilih oposisi pada akhirnya juga tidak ada pilihan jika Presiden terpilih tidak memerlukan," tambahnya.

Ihwal oposisi, akun @AndiArief__ menulis bahwa dalam sistem kepartaian, era keteraturan pergantian rejim dalam pemilu yang demokratis, seharusnya partai politik lahir bukan untuk bercita-cita menjadi oposisi. "Setiap partai harus berupaya dengan cara yang benar terlibat dalam kekuasaan, terlibat dalam mengelola rakyat."

Akun @AndiArief__ juga mencuit bahwa banyak yang baper dalam koalisi dan sikap oposisi. "Dulu ada oposisi berkelanjutan dalam penumbangan Soeharto karena memang gak ada mekanisme 5 tahunan gantikan rejim. Pemilu cuma memanjangkan kekuasaan Soeharto. Tetapi, kalau Gerindra mau jadi oposisi lagi, harus dihargai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Twitter
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper