Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 200 an umat muslim Indonesia di Paris yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia Prancis (PERMIIP) mengadakan buka puasa bersama terakhir di Romadhon 1440 H bertempat di Balai Budaya KBRI Paris, Sabtu (1/6/2019).
Kegiatan acara buka puasa bersama diawali dengan sambutan ketua PERMIIP, Rudjimin, yang menyampaikan beberapa pengumuman termasuk rencana kegiatan sholat Idulfitri yang diadakan pada 1 Syawal, yang masih menunggu pengumuman dari Masjid Besar Paris PERMII yang menjadi rujukan resmi masyarakat dan asosiasi muslim di Prancis.
Atase Pendidikan KBRI Paris, Prof Warsito, pada Senin (3/6/2019) mengatakan bahwa pengurus masjid jami' Paris akan mengadakan sidang isbat pada 3 Juni sore sehingga perayaan sholat Idulfitri jatuh pada 4 atau 5 Juni mendatang.
Pada kesempatan itu juga disampailan tentang pelaksanaan sholat Idulfitri dan pengumuman tentang pembayaran zakat fitrah sebesar €7 per jiwa. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Duta Besar RI Paris, Agung Kurniadi dan home staf KBRI Paris.
Pengajian menjelang buka disampaikan Muhammad Zein, dai dari Dompet Duafa Indonesia, mengangkat tema tentang Andai ini adalah Romadhon terakhirku.
Kajian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta pengajian yang menyampaikan permasalahan real yang dihadapi dalam praktik agama keseharian di Prancis.
Praktik agama Islam di Prancis banyak tantangannya di antaranya sulitnya untuk menunaikan waktu sholat fardhu, budaya yang terkadang beda misal bisou (cipika cipiki lawan jenis), makanan minuman halal, dan lainnya.
Belum lagi puasa Romadhon tahun ini jatuh pada musim panas yang menjadikan lama puasa mencapai sekitar 18 jam , waktu Magrib pukul 21.49 dan Shubuh pukul 04.50 dengan cuaca yang terkadang panas mencapai suhu 24 C.
Setelah sholat Magrib berjamaah, masyarakat antre teratur untuk ambil hidangan buka puasa khas Indonesia. Masyarakat Indonesia di Paris tampak bergembira dengan kegiatan buka puasa ini karena dapat silaturahim dan berdiskusi, yang susah terjadi di waktu lain karena padatnya kegiatan masing-masing.
Masyarakat muslim Indonesia ini adalah bagian dari 6 juta penduduk Prancis yang beragama Islam, yaitu sekitar 9,7% dari total penduduk Prancis. Islam adalah agama kedua di Prancis setelah Katolik. Prancis adalah negara republik yang menjadikan agama adalah aktivitas pribadi dan terpisah dengan negara dan pemerintah (laicite), sehingga negara melarang seseorang praktik agama di depan masyarakat luas.