Bisnis.com, JAKARTA - Narendra Modi dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai Perdana Menteri India kemarin, seminggu setelah Partai Bharatiya Janata (BJP) kembali memenangkan pemilu.
Dia dilantik di hadapan 8.000 tamu di Istana kepresidenan India yang turut dihadiri para pemimpin dari delapan negara termasuk Bangladesh, Myanmar dan Thailand.
Modi kemarin bersumpah untuk mematuhi konstitusi India yang yang harus dijalanakan pemimpin negara itu.
Dengan didukung mayoritas partai tunggal secara berturut-turut, Modi mencatat prestasi pemilihan terakhir yang dicapai pada tahun 1970-an, sehingga membuatnya menjadi pemimpin India yang paling kuat dalam beberapa dekade.
Sebelumnya, kampanye di India telah memicu polarisasi meski pemilu dimenangkan oleh BJP. Karena itu Modi menyampaikan tekadnya untuk "membangun India yang kuat dan inklusif".
Tiga hari kemudian, dalam sebuah pidato pada hari Minggu (26/5/2019) , Modi mengatakan minoritas India "hidup dalam ketakutan" dan BJP perlu mendapatkan kepercayaan mereka.
Bagi banyak orang di BJP, kemenangan kembali Modi adalah konsolidasi lebih lanjut dari proyek untuk negara Hindu yang eksklusif.
"Ini adalah pemenuhan mimpi," kata Praveen Shankar Kapoor, juru bicara BJP seperti dikutip Aljazera.com, Jumat (31/5/2019).
Dia menambahkan bahwa karena kemenangan itu maka pihak sangat senang.