Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUBES RI UNTUK BOSNIA-HERZEGOVINA : Berawal dari Resepsi Diplomatik

Kedekatan sejak era Josip Broz Tito tidak membuat nama Indonesia serta merta masyhur di Bosnia dan Herzegovina.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, menggelar Business Matching yang berlangsung pada 25 April 201927 April 2019 di Bosnia Herzegovina. Kegiatan itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan pelaku bisnis dari kedua negara./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, menggelar Business Matching yang berlangsung pada 25 April 201927 April 2019 di Bosnia Herzegovina. Kegiatan itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan pelaku bisnis dari kedua negara./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Mengenalkan Indonesia via Resepsi Diplomatik

Apa program prioritas Anda ketika ditunjuk sebagai Dubes?

Saya memulai dengan mengenalkan Indonesia lewat acara resepsi diplomatik dan beberapa acara diplomasi lainnya. Kegiatan itu dilakukan sehubungan dengan acara perayaan kemerdekaan RI pada 2016. Dari kegiatan tersebut saya mengenal para diplomat, masyarakat, dan pejabat dan nama Indonesia mulai dikenal lagi. Sebelumnya banyak yang tidak tahu. Saya coba perkenalkan lewat makanan ringan seperti kerupuk udang, kacang, dan makanan lain yang saya bawa dari Indonesia. Selain itu, saya juga memperkenalkan kebudayaan lewat pertunjukkan tari dari Solo, Jawa Tengah ini, yang awal saya lakukan.

Dari situ, kebudayaan Indonesia mulai masuk. Hubungan manusia antara Indonesia dan Bosnia & Herzegovina juga demikian. Tahun berikutnya, saya mulai diundang oleh asoisiasi-asoisiasi dan beberapa universitas untuk memberikan ceramah tentang Indonesia. Kegiatan itu mendapat respons positif dari mahasiswa dan civitas akademika. Sejalan dengan capaian tersebut, saya membuat program Visit Indonesia, pada 2017. Dua wartawan asal Bosnia & Herzegovina dikirim ke Indonesia untuk membuat laporan tentang Indonesia dari kacamata Bosnia, tulisan tersebut sebanyak 48 halaman dalam Majalah Furaj.ba dan hampir semua pejabat Bosnia serta dari kedutaan-kedutaan di Bosnia membaca majalah ini.

Tahun berikutnya, saya membuat lagi Visit Indonesia dengan membawa 18 orang delegasi untuk ke Trade Expo Indonesia [TEI] yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan. Perwakilan itu terdiri atas guru besar dan rektor dari Universitas Tuzla, Zenica, Mostar dan Sarajevo, juga dari Kantor Berita FENA dan para pelaku usaha serta tujuh travel agents yang melakukan pertemuan dengan travel agents Indonesia diinisiasi oleh Turkish Airlines.

Empat universitas dari Bosnia-Herzegovina telah menandatangani MoU dengan Universitas Indonesia dan Universitas Jenderal Achmad Yani dalam pembangunan sumber daya manusia, saya sangat berkeinginan banyak dosen dan mahasiswa Indonesia tingkat akhir dapat belajar ke Bosnia terutama bidang studi kedokteran, farmasi, metalurgi dan teknik. Inilah bidang studi andalan Bosnia. Sudah banyak mahasiswa Bosnia yang mendapat beasiswa dari pemerintah RI sebaliknya mahasiswa Indonesia ke Bosnia belum ada sama sekali. Demikian pula Kantor Berita FENA menandatangani kerja sama dengan Kantor Berita Antara.

Selain itu, dimulai dari 2017 sampai 2019 kami sudah membuat program tahunan bernama Business Matching yang merupakan bagian dari annual program Sarajevo Business Forum. Di situ, para pemangku kepentingan dari dua negara dapat bertemu, bertukar pikiran, dan membuat kesepakatan transaksi dagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper