Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sebabnya Hasil Rekapitulasi Resmi Pemilu dan Situng KPU Bisa Berbeda

Rekapitulasi hasil pemilu tingkat nasional sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Syamsul Bahri (kedua kiri) menerima amplop berisi hasil rekapitulasi surat suara pemilu Kabupaten Simeulue dari Wakil Ketua Komisi Independen (KIP) Aceh, Tarmizi (kanan) dalam sidang pleno lanjutan di gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/5/2019)./Antara
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Syamsul Bahri (kedua kiri) menerima amplop berisi hasil rekapitulasi surat suara pemilu Kabupaten Simeulue dari Wakil Ketua Komisi Independen (KIP) Aceh, Tarmizi (kanan) dalam sidang pleno lanjutan di gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/5/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Rekapitulasi hasil pemilu tingkat nasional sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Hasil rekapitulasi pemilu itu disebut bisa berbeda dengan data dalam Sistem Informasi Penghitungan (Situng) milik KPU RI.

Komisioner KPU RI Viryan mengatakan, perbedaan bisa muncul lantaran dalam Situng data yang ditampilkan hanya berdasarkan pemindaian formulir C1 apa adanya.

Sementara, dalam rekapitulasi berjenjang terbuka kemungkinan formulir C1 diperbaiki jika ada kesalahan penulisan.

"Kan disebutkan, Situng menggunakan C1, apa adanya. Dalam hal terjadi kekeliruan penulisan C1, maka proses koreksi dilakukan dalam rapat pleno di tingkat kecamatan Menjadi form DA1," kata Viryan di kantornya, Jumat (10/5/2019) malam.

Penjelasan Viryan sebenarnya bisa ditemukan dalam disclaimer Situng KPU pada laman resmi pemilu 2019. KPU di disclaimer juga menyebut bahwa perolehan suara yang ditampilkan Situng bukan hasil resmi pemilu.

Perbedaan hasil perhitungan suara antara Situng dan rekapitulasi berjenjang KPU RI sudah terlihat sejak hasil pemilu Provinsi Bali dan Bangka Belitung disahkan.

Pada rekapitulasi manual KPU untuk Bali, pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf tercatat mendapat 2.351.057 (91,67 persen) suara. Sementara Prabowo-Sandiaga meraih 213.415 (8,32 persen) suara.

Hasil tersebut berbeda tipis dengan data Situng. Pada Situng KPU RI, Jokowi-Ma'ruf meraih 2.342.435 suara dan Prabowo-Sandiaga 212.577 dukungan dari Bali.

Perbedaan tipis juga terlihat dari hasil rekapitulasi di Bangka Belitung. Jokowi-Ma'ruf tercatat mendapat 495.729 (63,15 persen) suara dari Provinsi itu. Kemudian, Prabowo-Sandiaga meraih 288.235 (36,76 persen) suara.

Pada Situng KPU RI, Jokowi-Ma'ruf tercatat meraih 488.991 suara dan Prabowo-Sandiaga 283.907 dukungan dari Bangka Belitung. Akan tetapi, data yang masuk ke Situng KPU RI dari Bangka Belitung belum mencapai 100 persen hingga rekapitulasi berjenjang selesai dilakukan.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper