Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arief Budiman: Pemilu Lancar, Tak Perlu Ada Tim Pencari Fakta

Komisi Pemilihan Umum merasa dorongan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi untuk membentuk tim pencari fakta pemilu tidak diperlukan.
Siluet Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman saat melakukan monitoring rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 melalui aplikasi Situng di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (20/4/2019). KPU menegaskan Situng hanya merupakan informasi dan tidak akan mempengaruhi penetapan hasil Pemilu 2019 karena rekapitulasi resmi tetap dilakukan secara manual./ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga
Siluet Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman saat melakukan monitoring rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 melalui aplikasi Situng di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (20/4/2019). KPU menegaskan Situng hanya merupakan informasi dan tidak akan mempengaruhi penetapan hasil Pemilu 2019 karena rekapitulasi resmi tetap dilakukan secara manual./ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA— Komisi Pemilihan Umum merasa dorongan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi untuk membentuk tim pencari fakta pemilu tidak diperlukan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman  merasa belum terpikirkan untuk merealisasikan ide tersebut.

“Semua masih berjalan sebagaimana mestinya,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Arief menjelaskan bahwa ini karena publik tidak bingung dengan hasil pemilu dan kabar-kabar palsu yang beredar. Yang perlu dilakukan saat ini adalah memberikan literasi media sosial.

“Makanya publik harus kita edukasi supaya mereka paham dan tahu mana yang dipercaya dan tidak dipercaya informasinya,” jelasnya.

Sebelumnya Badan Pemenangan Nasional (BPN) mendorong publik membentuk tim pencari fakta pemilu 2019. Ini karena pihaknya menemukan berbagai kecurangan selama pesta demokrasi berlangsung. 

Tim ini harus diisi oleh orang-orang yang kredibel, netral, dan berintegritas. Syarat tersebut perlu ada agar investigasi yang dilakukan maksimal dan tidak memihak. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper