Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah petugas penyelenggara pemilu 2019 yang meninggal kembali bertambah. Perkembangan terbaru, jumlah penyelenggara pemilu yang meninggal saat bertugas mencapai 225 orang.
Perkembangan itu disampaikan Komisioner KPU RI Viryan. Dia juga menyebut, ada 1.470 penyelenggara pemilu yang sakit karena pemilu. "Data ini hingga pukul 18.00 WIB," kata Viryan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Saat ini, KPU bersama pemerintah yang diwakili Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara sedang membahas besar santunan yang akan diberi kepada penyelenggara pemilu korban. Santunan akan diberikan menggunakan anggaran dari APBN.
Kemenkeu sudah setuju untuk menganggarkan santunan bagi petugas pemilu yang menjadi korban. Akan tetapi, belum diketahui berapa besaran santunan yang akan diberikan bagi mereka.
Terpisah, Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan menyebut ada kemungkinan pemberian santunan akan dimulai akhir pekan ini. "Minggu ini bisa dimulai," ujar Wahyu di kantornya.
Sejumlah elemen masyarakat hingga kini sudah memberi santunan bagi penyelenggara pemilu yang jadi korban. Salah satunya adalah Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam Prasodjo dan teman-teman yang datang ke KPU RI.
Untuk mengenang penyelenggara pemilu yang meninggal, Komisioner KPU RI Hasyim Asy'ari menyerukan agar anggota KPU di semua daerah menggelar dia bersama dan salat gaib. Seruan itu disampaikan Hasyim setelah mendengar jumlah terbaru korban jiwa karena pemilu 2019.
"Kami menyerukan kepada KPU Provinsi sampai KPU Kabupaten/Kota seluruh Indonesia menggelar doa bersama untuk jajaran penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit. Khusus yang beragama Islam, besok lusa setelah salat jumat melaksanakan salat gaib dalam rangka mendoakan saudara kita penyelenggara pemilu yang meninggal," katanya.