Kontribusi Investasi Pertambangan Sangat Besar
Bagaimana Anda melihat peluang kerja sama kedua negara di bidang investasi? Sektor apa saja yang dinilai menarik?
Data BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal] menyebutkan bahwa investasi Kanada di Indonesia periode 2015 hingga Juni 2018 tercatat sebesar US$321,08 juta.
Sektor pertambangan menyumbang sebesar US$266,3 juta atau 83% dari total investasi tersebut. Sementara itu, bidang usaha jasa lainnya yang meliputi jasa konsultasi manajemen, serta jasa penunjang pertambangan migas menduduki peringkat ke-2 sektor terbesar, sedangkan bidang usaha penunjang sektor pariwisata seperti hotel dan restoran menempati peringkat ke-3.
Tercatat beberapa perusahaan Kanada yang bergerak di sektor jasa keuangan masuk sebagai bagian dari Fortune Global 500 company antara lain adalah Manulife Financial serta Brookfield Asset Management. Beberapa perusahaan Kanada terkemuka lainnya yang telah berinvestasi di Indonesia adalah Sun Life Financial.
Meskipun selama ini Kanada belum masuk dalam daftar 10 negara terbesar investasi di Indonesia, tetapi peluang peningkatan investasi tersebut masih cukup besar. Khususnya di sektor teknologi informasi dan renewable energy.
Potensi ini tidak lepas dari banyaknya perusahaan Kanada yang bergerak di sektor tersebut. Di samping itu, pasar Indonesia untuk pengembangan sektor IT [informasi teknologi] juga cukup besar, baik dari sisi pengguna software maupun ketersediaan sumber daya manusia yang bergerak di sektor IT.
Pada sektor renewable energy, Indonesia memiliki potensi di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. Selain itu, potensi pemanfaatan tenaga angin, serta tenaga matahari juga cukup besar. Di samping untuk pemenuhan kebutuhan listrik yang masih rendah, pemanfaatan renewable energy juga akan mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit listrik berbasis fosil yang cenderung tidak ramah lingkungan.