Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa ‘people power’ adalah tindakan sesuai hukum atau konstitusional, bukan inkonstitusional.
Rizieq mengatakan hal itu dari Mekkah Arab Saudi dalam tayangan video yang diunggah di akun Youtube Font TV berjuduk People Power yang diunggah, Selasa (22/4/2019).
Rizieq Shihab mengatakan : “Sekali lagi people power adalah konstitusional, maka kalau ada yang bilang makar atau inkonstitusional itu adalah orang tak mengerti hukum.”
Rizieq Shihab kemudian membeberkan sejarah ‘people power’ di Indonesia.
Pertama, Presiden Soekarno diturunkan dengan kekuatan ‘people power’. Ketika itu rakyat Indonesia turun ke jalan-jalan di berbagai tempat meminta Soekarno turun karena pemerintahannya didominasi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dikatakan, Soekarno adalah seorang negarawan, seorang pahlawan, seorang yang cerdas dan pandai, melihat bahwa ‘people power’ adalah sesuatu kekuatan yang konstitusional, suatu arus gelombang politik yang begitu kuat, maka Soekarno tidak melakukan perlawanan.
Baca Juga
“Bahkan Soekarno mengeluarkan Supersemar kepada Soeharto bersama people power untuk menyelamatkan NKRI,” ujar Rizieq Shihab.
Kedua, era Presiden Soeharto, setelah 32 tahun berkuasa terjadi 'people power’, rakyat turun ke jalan minta Soeharto turun dari jabatan ketika itu.
Rizieq Shihab mengataka, bahwa saat itu pemimpin ABRI Wiranto sempat mengumpulkan kekuatan tentara, polisi dan masyarakat untuk mengalahkan ‘people power’ sampai muncul korban Tragedi Trisakkti.
“Tapi, Soeharto tak setuju dan mengundurkan diri, karena dia tahu people power tindakan konstitusinonal.”
Ketiga, era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Setelah dua tahun memimpin, ada demo yang ingin menurunkan Gus Dur. Saat itu, Gus Dur memiliki pasukan berani mati. Namun, Gus Dur orang cerdas, pahlawan, tapi dia tahu people power tak bisa dibendung, dia mengerti people power arus gelombang politik dari bawah.
Rizieq Shihab mengungkap ‘people power’ terkait Pilpres 2019. Dia menilai terjadi kecurangan struktur, masif, dan sistematis pada Pilpres 2019. Rizieq Shihab mengingatkan agar kecurangan pada pemilu 2019 segera diatasi agar kemarahan masyarakat tak berubah menjadi ‘people power’.