Bisnis.com, JAKARTA–Juru Bicara TKN Masinton Pasaribu mengatakan gerakan people power yang didengungkan oleh kubu BPN tidak ditanggapi positif oleh masyarakat.
Menurutnya, masyarakat menghargai proses demokrasi dan konstitusi yang ada sehingga tindakan inkonstitusional tersebut tidak ditanggapi oleh masyarakat.
"Himbauan people power itu bagi saya mencederai pilihan rakyat," ujar Masinton, Sabtu (20/4/2019).
Sebelumnya, kubu BPN mengatakan pihaknya akan mengerahkan people power apabila ditemukan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
Selain itu, capres paslon 02 Prabowo Subianto pun mengklaim pihaknya telah memenang Pemilu 2019 dengan suara sebesar 62% berdasarkan pada real count internal.
Quick count yang diselenggarakan pun dianggap tidak netral dan dipandang menggiring opini masyarakat untuk meyakini bahwa salah satu paslon telah memenangkan Pemilu 2019.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Masinton mengatakan langkah ini merupakan bentuk frustasi pihak paslon 02 serta BPN.
"Quick count itu diatur di dalam UU No. 7/2017 tentang Pemilu mengenai keterlibatan partisipasi masyarakat. Dari beberapa pengalaman hasil quick count itu presisinya sama persis dengan real count dari KPU, nyaris sama," ujar Masinton.
Seluruh tahapan baik quick count maupun real count harus dihormati dan pihak paslon 02 pun seharusnya tidak terburu-buru menyatakan pihaknya menang dan mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden
Untuk diketahui, selisih antara real count dengan quick count tidak pernah mencapai satu persen.
Pada Pilpres 2014 yang juga mempertandingkan Jokowi melawan Prabowo, selisih antara real count KPU dengan quick count yang diselenggarakan oleh lembaga survei berada di angka 0,17 hingga 0,81%.