Bisnis.com, JAKARTA - Metro TV akhirnya memberikan klarifikasi atas kekeliruan dalam penayangan hasil hitung cepat (quick count) yang terjadi pada Rabu (17/4/2019) sore. Metro TV menyatakan hal itu merupakan technical error atau kesalahan teknis.
Kesalahan itu muncul tak lama setelah dimulainya penayangan hasil sementara quick count pilpres pada pukul 15.12 WIB. Saat itu, Metro TV menayangkan hasil sementara quick count sejumlah lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer, Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center.
Pada grafis quick count Charta Politika dalam tayangan itu, terlihat bahwa Jokowi-Maruf mendapatkan 44,83 persen dan Prabowo-Sandiaga 55,17 persen. Begitu pula pada grafis Voxpol yang memperlihatkan angka 43,42 persen untuk Jokowi-Maruf dan 56,58 persen untuk Prabowo-Sandi.
Sementara itu, data grafis empat quick count dari empat lembaga survei lainnya menunjukkan sebaliknya, yaitu Jokowi-Maruf unggul atas Prabowo-Sandi. Hal itu memicu kontroversi di media sosial. Rekaman tayangan yang salah itu beredar di media sosial.
Metro TV pun sempat dituding curang dengan menghapus data kemenangan Prabowo-Sandi. Padahal, menurut Metro TV, insiden itu merupakan kesalahan teknis.
"Terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," demikian penjelasan dalam video klarifikasi yang ditayangkan Metro TV.
Baca Juga