Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gatot Nurmantyo Ditelpon Prabowo Untuk Bicara Masalah Kebangsaan

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hadir dalam acara pidato kebangsaan calon presiden Prabowo Subianto di Surabaya.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melemparkan topi kepada pendukungnya saat menghadiri kampanye akbar di Stadion Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melemparkan topi kepada pendukungnya saat menghadiri kampanye akbar di Stadion Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hadir dalam acara pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Surabaya.

Keriuhan pecah saat Prabowo mengucapkan nama Gatot Nurmantyo dan menghentikan pidatonya. "Jenderal TNI purnawirawan Gatot Nurmantyo," kata Prabowo di Hotel Dyandra, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Prabowo kemudian mempersilakan Gatot untuk memberikan orasinya. Gatot mengaku dirinya dihubungi oleh Prabowo untuk berbicara masalah kebangsaan.

"Saya datang ke sini tidak ada lain karena merah putih, karena negara dan bangsa memanggil untuk negara, bangsa, rakyat Indonesia. Ada telepon dari beliau, Pak Prabowo meminta saya hadir untuk bicara masalah kebangsaan di sini," kata Gatot dalam pidatonya.

Gatot menyampaikan beberapa poin dalam pidatonya, salah satunya masalah internasional. Dia membahas masalah penduduk global atau global citizen yang menurutnya mengancam kebangsaan.

Gatot mengatakan banyak negara-negara global yang tidak membicarakan kebangsaan lantaran hal itu dianggap menghambat globalisasi. Dia lantas menyebut perbedaan Indonesia dan Amerika. Menurut Gatot, Amerika terbentuk negaranya terlebih dulu, baru kemudian bangsanya. Sebaliknya, kata dia, bangsa Indonesia sudah ada sebelum menjadi negara.

Gatot Nurmantyo mengatakan di era global ini setiap orang bisa dengan mudah menjadi penduduk negara lain asalkan memiliki uang. Jika tidak berhati-hati, kata dia, masyarakat Indonesia bisa menjadi pembantu di tanah airnya sendiri.

"Kalau kita tidak waspada, maka zaman penjajahan kita pembantu, kemerdekaan kita pembantu, sekarang pun keturunannya pembantu dan nanti pun akan jadi pembantu. Negara Indonesia tidak akan hilang, bangsa Indonesia yang hilang," ucapnya.

Gatot Nurmantyo selama ini memilih bersikap netral. Beberapa kali dia disebut akan bergabung di kubu Prabowo, namun ia membantahnya. Gatot sempat keberatan saat fotonya terpampang di baliho yang ada di markas pemenangan Prabowo - Sandiaga di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper