Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ILUNI UI Ajak Semua Alumni Pantau Pileg dan Pilpres

Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bekerjasama dengan KawalPemilu.org meluncurkan gerakan ILUNI UI Kawal Pemilu.

Kabar24.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bekerjasama dengan KawalPemilu.org meluncurkan gerakan ILUNI UI Kawal Pemilu.

Gerakan tersebut diselenggarakan untuk mengajak seluruh Alumni UI terlibat secara aktif mengawal jalannya proses penghitungan suara untuk memastikan jalannya Pemilu 2019 yang transparan, langsung umum bebas rahasia, jujur dan adil.

“ ILUNI UI ingin secara aktif berpartisipasi mengawal Pemilu 2019, terutama melindungi kesahihan data suara di level TPS. KawalPemilu – Jaga Suara adalah platform yang terbuka untuk publik, independen dan memiliki sistem yang mudah untuk digunakan sehingga kami memutuskan untuk berkolaborasi dengan mereka.” Papar Ketua Umum ILUNI UI Arief Budhy Hardono di sela-sela peluncuran KawalPemilu dan Silaturahim Caleg Alumni UI seperti dikutip dari siaran persnya.

“ILUNI UI mendorong para alumni UI untuk terjun berkolaborasi di semua lini termasuk di legislatif agar terus didukung dan meningkatkan kepercayaan publik dengan menerapkan nilai Universitas Indonesia yaitu Veritas, Probitas Justicia (Kejujuran, Kebenaran Keadilan) di parlemen. ILUNI UI mengajak segenap alumni UI dan masyarakat Indonesia di masa akhir Pemilu 2019 untuk berperan nyata memperkuat demokrasi demi wujudkan negera yang melindungi, mensejahterakan dan mencerdaskan,” papar Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono

Lebih lanjut Arief Budhy Hardono menjelaskan mereka berkomitmen untuk berperan aktif dalam mewujudkan pemilu berkualitas yang jujur dan adil sehingga Indonesia naik kelas di pesta demokrasi 2019.

“Kegiatan ILUNI KawalPemilu merupakan kolaborasi kedua ILUNI UI, dengan KawalPemilu setelah di Pilkada DKI 2017, “papar Ketua Umum ILUNI UI

Salah satu penggagas KawalPemilu Elina Ciptadi menjelaskan, Beberapa tahun belakangan ini pihaknya melihat fenomena foto-foto di TPS. Hobi foto ini bisa dimaksimalkan dengan cara menggunakan ponsel untuk memfoto formulir C1 plano di TPS setelah penghitungan suara selesai, lalu di-upload ke upload.kawalpemilu.org. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama mengumpulkan bukti paling otentik dari Pemilu serentak 2019.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen ILUNI UI yang mengajak anggota-anggotanya untuk memengumpulkan bukti paling dasar dari Pemilu 2019, yaitu formulir C1 plano. Kami berharap di hari ke depan akan semakin banyak organisasi yang bergabung dengan platform independen kami untuk secara sukarela menjaga suara rakyat di 809.500 TPS di seluruh Indonesia.” Jelas Erlina Ciptadi.

Sekjen ILUNI UI Andre Rahadian menjelaskan, untuk mengawasi 800.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia, dibutuhkan jutaan relawan yang dapat mengawasi dan menjaga martabat Pemilu yang memang rumit ini dari TPS sampai KPU Pusat.

Kerjasama dengan KawalPemilu.org Lembaga independen yang sudah ikut mengawal pemilu pada PilPres 2014 menurut Tomy Suryatama, karena media ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat khususnya alumni UI. Sehingga program ILUNI Kawal Pemilu in bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh anggota masyarakat dan alumni dari berbagai generasi.

“Program Kawal Pemilu yang sudah teruji pada PilPres 2014 dan Pilkada DKI yang lalu dengan kamera handphone dan akun media sosial facebook. Bila seluruh anggota ILUNI UI dan masyarakat lainnya ikut serta dalam program ini martabat pemilu akan terjaga karena dapat diverifikasi langsung ” papar Tommy Suryatama.

Mantan Komisioner KPU Haidar Nafis Gumay menyambut baik peran aktif ILUNI UI dalam mengawal Pemilu yang baru dan rumit ini. Menurut Haidar Pemilu kali ini dikatakan baru, karena pemilu yang pertama kali dalam sejarah Indonesia dan dunia, pemilihan anggota legislatif digabungkan dengan pemilihan presiden. Pemilu yang lebih rumit dari pemilu sebelumnya bahkan paling rumit di dunia. Pemilu ini juga dikatakan baru, karena angka parlemen threshold nya dinaikan menjadi lebih tinggi sehingga, bukan hanya pengurus Parpol yang kater ketir, caleg pun ketar ketir. Sebab kalau Parpol nya tidak mencapai parlemen threshold, Caleg meski memperoleh suara yang cukup akan gagal jadi anggota parlemen.

“Pemilu kali ini akan berlangsung rumit. Pelaksanaan pemungutan suaranya akan berlangsung lama. Karena itu, akan melelahkan para anggota panitia pemungutan suara (PPS) yang bertugas di setiap TPS. Haidar yakin para petugas PPS akan bekerja secara profesional dan menghindari kesalahan. Namun, tetap perlu dikawal. Pengawalan bukan hanya di TPS tapi juga di kelurahan hingga kecamatan” Ujar Haidar Gumay.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper