Bisnis.com, JAKARTA - Lima singa, lima monyet, empat burung unta, tiga burung merak, dua serigala dan seekor hyena berangkat dari Gaza ke Yordania setelah kebun binatang di Gaza mengalami masalah akibat banyak hewan mati kelaparan dan kurang perawatan.
Kelompok kesejahteraan hewan Four Cakar internasional melakukan relokasi ke tempat lebih layak bersama sejumlah binatang lain termasuk anjing, kucing, rubah, landak, dan 10 tupai.
Fathy Jomaa, pemilik kebun binatang di Rafah, Gaza Selatan menyalahkan kondisi ekonomi yang buruk dan satu dekade terakhir akibat blokade yang dipimpin Israel. Kondisi ini membuatnya tidak dapat memberi makan dan merawat hewan-hewannya dengan baik.
Jomaa mendapat kecaman keras oleh kelompok-kelompok perawatan hewan setelah serangkaian kematian dan kecelakaan baru-baru ini. Empat anak singa mati karena kedinginan saat badai di bulan Januari. Seekor monyet membunuh yang lain, dan landak mati baru-baru ini karena sebab yang tidak diketahui, kata pemiliknya. Kini hanya burung-burung yang tersisa di lokasi. Mereka ditinggalkan oleh Four Paws.
Dokter hewan Amir Khalil, yang memimpin misi penyelamatan mengatakan kandang di kebun binatang Gaza menjadi terlalu kecil untuk menampung hewan dan anak-anak mereka. Dia mengatakan hewan-hewan itu akan pergi ke tempat perlindungan di Yordania.
“Ini adalah keputusan yang sulit, saya merasa seperti kehilangan keluarga saya. Saya tinggal bersama beberapa hewan itu selama 20 tahun, ”kata Jomaa kepada Reuters, Senin (8/4/2019).
Dia mengatakan bahwa kesulitan ekonomi membuatnya tidak punya pilihan lain selain merelokasi kebun binatang. "Saya harap mereka menemukan tempat yang lebih baik untuk hidup," katanya.
Kepala Otoritas Penyeberangan Darat di Kementerian Pertahanan Israel Shlomo Saban mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka akan menggunakan segala cara yang dimiliki untuk membantu memindahkan hewan secepat mungkin.
Israel dan Mesir memberlakukan blokade di Gaza dengan alasan keamanan setelah kelompok Hamas mengambil kendali wilayah itu pada 2007. Bank Dunia mengatakan blokade telah mengurangi wilayah itu, rumah bagi 2 juta warga Palestina dan menjadikan kawasan tersebut kian mengalami keterpurukan ekonomi.