Bisnis.com, JAKARTA -- Nissan Motor Co. secara resmi memutus hubungan kerja yang terjalin selama dua dekade dengan Carlos Ghosn, atas kesepakatan seluruh pemegang saham perusahaan pasca penangkapannya yang kedua pekan lalu.
Ghosn, yang ditahan di penjara Tokyo, kini digantikan dari posisinya sebagai direktur oleh bos Renault SA Jean-Dominique Senard, yang sebelumnya bergabung pada dewan direksi Nissan sebagai vice chairman.
Para investor menyetujui perubahan tersebut melalui rapat umum pemegang saham di Tokyo, Senin (8/4), yang dilaksanakan oleh Nissan atas permintaan pemilik saham terbesar, Renault.
Nissan, yang dengan cepat menyingkirkan Ghosn sebagai chairman beberapa hari setelah dia ditahan pada 19 November silam, berusaha untuk memperbaiki hubungan kerjasama dengan Renault.
Penangkapan terhadap mantan titan otomotif global sedikit mereganggkan kemitraan terbesar antara Nissan dengan Renault, sebuah aliansi mobil terbesar dunia.
Kedua mitra usaha ini telah membangun sebuah struktur kelola perusahaan yang baru bulan lalu yang dipimpin oleh Senard, 66 tahun, sebuah sistem yang dirancang untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih lancar dan lebih adil.
Baca Juga
"Sepertinya saat ini Renault sudah berada pada halaman yang sama dengan Nissan Rapat pemegang saham luar biasa hanyalah formalitas. Tetapi kami ingin memastikan bahwa restrukturisasi manajemen dan tata kelola tidak akan terhalang oleh perkembangan lain yang tidak terduga," kata Tatsuo Yoshida, seorang analis di Sawakami Asset Management Inc., seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (8/4).
Menurut Yoshida, ke depan, Nissan dan Renault mungkin berusaha untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam porsi modal mereka yang telah menjadi sumber ketegangan antara perusahaan.
Renault memiliki 43% saham di Nissan, yang tidak memiliki hak timbal balik dengan 15% saham di mitra Perancisnya.
"Perombakan total dari struktur aliansi ada di agenda mereka, tapi mungkin itu tidak akan segera dilakukan. Belum ada keperluan mendesak bagi mereka untuk menanganinya sekarang," kata Yoshida.
Setelah dibebaskan dengan jaminan selama hampir satu bulan, Ghosn kembali ditangkap pekan lalu dengan tuduhan baru terkait penggunaan miliaran dolar AS dana perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Dia akan ditahan setidaknya sampai dengan 14 April.
Ghosn yang saat ini masih merupakan bagian dari dewan direksi di Renault dan mitra aliansi ketiga Mitsubishi Motors Corp., akan ditahan setidaknya sampai dengan 14 April dan akan menghadapi persidangan dalam waktu beberapa bulan.
Pengacaranya berencana untuk merilis video yang sebelumnya direkam oleh Ghosn terkait kasus penangkapannya yang kedua pada Selasa (9/4).
Ghosn dan Greg Kelly, orang kepercayaannya, ditangkap karena dicurigai melakukan pelanggaran keuangan, berkat informasi yang berasal dari internal perusahaan Nissan.
Pria dengan tiga kewarganegaraan tersebut bersikeras membantah seluruh tuduhan yang menyatakan bahwa sebagai petinggi perusahaan, dia telah memasukkan kerugian pribadi ke dalam neraca perusahaan dan lalai dalam pelaporan pemasukan.
Kelly, yang didakwa sebagai kaki tangan Ghosn, juga bebas dengan jaminan dan membantah telah melakukann kesalahan.
Kasus ini bermula setelah sebelumnya Nissan dituduh telah memanipulasi laporan pendapatan Ghossn pada Desember tahun lalu.
Perusahaan kemudian menemukan bukti subtansial yang mengungkap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Ghosn.
Perusahaan menerima laporan dari panel eksternal bulan lalu bahwa lama masa jabatan mantan chairman Nissan tersebut telah menyebabkan kekuasaan terkonsentrasi di tangan Ghosn dan menyarankan agar produsen mobil tersebut melakukan pembaruaan tata kelola perusahaan.
Seorang pemegang saham, yang tidak disebutkan namanya, berdiri di tengah rapat untuk mencaci maki manajemen Nissan. Dia mengatakan bahwa dewan manajemen juga harus bertanggung jawab atas skandal ini dan harus mengundurkan diri.
CEO Nissan Hiroto Saikawa, anak didik Ghosn yang menjadi whistle blower, mengatakan manajemen akan menyelidiki dan memperbaiki kesalahan yang mengarah pada situasi saat ini, dan bekerja untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.
Dia juga mengatakan Nissan dapat mengklaim ganti rugi atas kelalaian mantan pemimpin perusahaan.
"Hari ini adalah sebuah titik balik bagi Nissan," kata Saikawa.