Kabar24.com, JAKARTA — Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap empat orang saksi terkait kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di PT Krakatau Steel Tbk., Senin (8/4/2019).
Keempat orang tersebut adalah Legal PT Tjokro Bersaudara Indah Sariningrum, Staf Finance PT Tjokro Bersaudara Anie Pefani, Accounting Finance PT Tjokro Bersaudara Adi Sulaiman, dan Manager Service & Energy Procurement PT Krakatau Steel (KRAS) Ruhimat.
"Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka WNU [Wisnu Kuncoro]," ujar Juru bicara KPK Febri Diansyah, Senin (8/4/2019).
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan empat orang tersangka yaitu diduga sebagai penerima Direktur Teknologi dan Produksi KRAS Wisnu Kuncoro dan seorang makelar Alexander Muskitta.
Sementara diduga sebagai pemberi adalah Dirut PT Grand Kartech Kenneth Sutardja dan Chief Operating Officer Tjokro Group Kurniawan Eddy Tjokro.
Alexander diduga menawarkan beberapa rekanan kepada Wisnu dan disetujui dalam kebutuhan barang dan peralatan di emiten berkode saham KRAS itu. Mulanya, pengadaan tersebut bernilai masing-masing Rp24 miliar dan Rp2,4 miliar.
Alexander pun menyepakati commitment fee (panjer) dengan rekanan yang disetujui untuk ditunjuk, yakni PT Grand Kartech dan Group Tjokro senilai 10% dari nilai kontrak.
Alexander pun meminta uang senilai Rp50 juta kepada Kenneth dari PT GK dan Rp100 juta dari Eddy Tjokro selaku Group Tjokro.
Selanjutnya, Alexander sudah menerima uang dari Eddy Tjokro senilai Rp50 juta yang di setorkan melalui sarana perbankan. Kemudian, dia juga menerima US$4.000 dan Rp45 juta dari Kenneth Sutardja.
Lantas, Alexander menyerahkan uang senilai Rp20 juta kepada Wisnu Kuncoro di kedai kopi daerah Bintaro, pada Jumat (22/3/2019) yang berujung pada OTT KPK.
Buntut dari penangkapan ini, KPK telah menggeledah kantor pusat PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, pada Senin siang hingga Selasa (26/3/2019) dini hari.
Setidaknya ada enam ruangan yang digeledah yaitu ruang Direktur Teknologi dan Produksi, ruang Direktur Logistik, ruang General Manager Blast Furnace Complex Krakatau Steel, ruang Manager Blast Furnace Plan, ruang GM Central Maintenance & Facility dan ruangan Material Procurement.
"Dari lokasi penggeledahan disita sejumlah dokumen terkait proyek yang dikerjakan atau direncanakan oleh PT KS [Krakatau Steel]," ujar Febri, Selasa (26/3/2019).
Tak hanya dokumen, tim penyidik juga menyita sejumlah barang bukti elektronik yang berasal dari data komputer PT KS. Bukti-bukti tersebut, kata Febri, akan dipelajari lebih lanjut untuk proses penyidikan.