Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan penembakan satelit India telah menciptakan 400 keping puing orbital yang membahayakan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kepala NASA, Jim Bridenstine, mengatakan dalam pidatonya bahwa lima hari setelah India menembak jatuh satelit yang mengorbit rendah, tidak semua bagian bisa terlacak.
"Apa yang kami lacak sekarang yakni benda-benda yang cukup besar untuk dilacak, yakni sekitar 10 sentimeter (enam inci) atau lebih besar. Sekitar 60 buah telah dilacak," ujarnya sebagaimana dikutip CNN.com, Selasa (2/4/2019).
Satelit India dihancurkan pada ketinggian yang relatif rendah yaitu 180 mil (300 kilometer), jauh di bawah ISS dan sebagian besar satelit yang ada di orbit. Tetapi, Bridenstine mengungkap 24 dari kepingan itu berada di atas puncak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
"Itu adalah hal yang mengerikan. Mengerikan untuk menciptakan sebuah peristiwa yang mengirimkan puing-puing di sebuah tempat yang melampaui Stasiun Luar Angkasa Internasional," lanjutnya.
Kegiatan semacam itu tidak kompatibel dengan masa depan pesawat luar angkasa manusia.
“Itu tidak bisa diterima dan NASA harus sangat jelas tentang apadapaknya bagi kita,” ujarnya.