Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan penyidik senior Novel Baswedan tak terafiliasi partai politik tertentu. Lembaga antirasuah itu memastikan tidak akan terkait pada politik praktik manapun.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pihaknya berharap agar semua pihak menempatkan KPK sebagai lembaga independen. Jangan sampai lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu ditarik ke isu politik praktis.
"Novel juga sudah clear mengatakan bahwa informasi-informasi tersebut tidak benar," katanya, Senin (1/1/2019) malam.
Febri mengatakan yang jauh lebih penting dibandingkan isu tersebut adalah mengingat kembali bahwa pelaku penyiram air keras terhadap Novel belum ditemukan. Sudah lebih dari 2 tahun sejak kejadian kasus ini belum dituntaskan.
"Ini yang lebih penting diupayakan agar teror-teror terhadap penegak hukum tersebut tidak kemudian ditutupi oleh isu-isu yang tidak substansial," katanya.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri agar menghentikan sementara penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh anggota yang bertugas di KPK.
Hal itu setelah ditemukan adanya dugaan afiliasi Novel Baswedan dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan penyelidikan dan penyidikan anggota Polri di KPK baru boleh dilakukan kembali setelah pihak KPK mengklarifikasi dugaan kedekatan Novel dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
Menurut Neta, klarifikasi tersebut mendesak dan harus dilakukan pimpinan KPK, karena menyangkut independensi KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Menurutnya, institusi KPK tidak boleh ditunggangi kepentingan Partai Politik tertentu, terutama menjelang Pilpres 2019.
Menurutnya, isu Novel sebagai orang Gerindra muncul setelah Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade memberi bocoran kepada wartawan jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi jaksa agung.
Selain itu lanjut dia, Waketum Gerindra Fadli Zon juga membenarkan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.
"Begitu juga dengan Waketum Partai Gerindra Arief Piuyono yang mengatakan 'Novel adalah orang kita, orang Partai Gerindra'," katanya dalam keterangan resmi, Senin (1/4/2019).
Selain KPK, menurut Neta, institusi Polri juga harus melakukan pengecekan terhadap anggotanya yang ditugaskan di KPK.