Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut anggaran pertahanan dan keamanan Indonesia kecil saat ini. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat debat putaran keempat pilpres 2019, Sabtu (30/3/2019).
“Di bidang pertahanan keamanan anggaran terlalu kecil, ini akan diperbaiki,” ujar Prabowo.
Berdasarkan Nota Keuangan APBN 2019, anggaran untuk fungsi pertahanan, ketertiban dan keamanan cenderung naik pada periode 2014-2018.
Belanja pemerintah pusat untuk fungsi pertahanan pada 2014 sebesar Rp86,3 triliun. Kemudian, anggaran serupa naik pada 2015 menjadi Rp101,69 triliun. Pada 2016, anggaran pertahanan sebesar Rp98,24 triliun dan di 2017 menjadi Rp117,5 triliun. Pada 2018, belanja pertahanan mencapai Rp107,57 triliun. Pada APBN 2019, alokasi anggaran untuk pertahanan mencapai Rp 107,22 triliun.
Untuk fungsi ketertiban dan keamanan, belanja pemerintah pusat pada 2014 sebesar Rp69,32 triliun. Angka itu naik menjadi Rp94,52 triliun pada 2015, Rp113,34 triliun pada 2016, dan Rp135,74 triliun di 2017.
Memasuki 2018, belanja pertahanan dan keamanan pemerintah pusat mencapai Rp131,90 triliun. Kemudian, ada Rp118,44 triliun anggaran yang dialokasikan untuk belanja pertahanan dan keamanan pada APBN 2019.