Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bandingkan Baju Putih Hingga Bicara Soal Kapal Ro-Ro ke Malaka

Calon presiden petahana Joko Widodo alias Jokowi melaksanakan kampanye terbuka di Dumai, Riau. Sejumlah hal disampaikan Jokowi mulai dari fitnah, kapal Ro-ro ke Malaka, hingga alasan dirinya selalu memakai baju putih.
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo berpidato saat kampanye terbuka di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/3/2019)./ANTARA-Rahmad
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo berpidato saat kampanye terbuka di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/3/2019)./ANTARA-Rahmad

Bisnis.com, DUMAI---Calon presiden petahana Joko Widodo alias Jokowi melaksanakan kampanye terbuka di Dumai, Riau, Selasa (26/3/2019). Sejumlah hal disampaikan Jokowi mulai dari fitnah terhadap dirinya, kapal Ro-Ro Dumai - Malaka, hingga alasan dirinya selalu memakai baju putih.

Kampanye terbuka Jokowi berlangsung di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau.

Dalam kampanye itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk mencoblos surat suara yang memuat potretnya yang menggunakan baju berwarna putih. Jokowi pun menjelaskan kenapa dirinya menggunakan baju berwarna putih.

"Karena baju putih ini murah, semua rakyat Indonesia memiliki, kalau pakai jas mahal. Bener ndak?" kata Jokowi yang berpasangan dengan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 itu.

Menurut Jokowi, jas merupakan pakaian orang Eropa dan Amerika. Orang Indonesia, menurut Jokowi, menggunakan baju putih yang murah seperti yang dipakai dirinya.

Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dalam surat suara, Prabowo dan Sandiaga menggunakan jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah.

Menjelang Pemilihan Presiden pada 17 April 2019 yang tinggal 22 hari lagi, Jokowi mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara dan mencoblos potret dirinya yang menggunakan baju berwarna putih.

Selain soal baju putih, Jokowi juga menyebut soal proyek kereta api rute Labuhan Batu di Sumatra Utara menuju Dumai di Riau.

Jokowi mengatakan ada yang membisikinya dan bertanya soal kelanjutan proyek itu. "Saya sampaikan segera dan dilanjutkan," kata Jokowi yang disambut meriah oleh warga yang hadir.

Berdasarkan catatan Bisnis, proyek kereta ini sebenarnya telah lama dibahas bahkan sebelum pemerintahan Jokowi. Namun, sampai saat ini, jalur kereta api yang akan menghubungkan dua provinsi tersebut belum juga terwujud.

Selain soal kereta api, Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya menyetujui pengoperasian kapal Ro-Ro (roll on-roll off) Dumai-Malaka yang disebutnya masih "maju mundur" pada saat ini.

"Kapal fery Ro-Ro Malaka-Dumai saya setujui, saya acc hari ini," kata Jokowi.

Rute Dumai-Malaka merupakan salah satu mandat Master Plan on ASEAN Connectivity yang disepakati para pemimpin Asia Tenggara, di samping rute Belawan-Penang-Phuket, dan Bitung-Davao/General Santos.

Di depan massa Dumai, Jokowi juga menyatakan dirinya difitnah dan dijelek-jelekkan selama 4,5 tahun atau selama dirinya menjabat sebagai Presiden periode 2014-2019.

Salah satu fitnah ditujukan kepada dirinya adalah soal larangan azan. Jokowi mengatakan terdapat fitnah yang menyatakan apabila dirinya terpilih lagi sebagai Presiden maka azan akan dilarang

Menurut Jokowi, hal itu tidak mungkin, apalagi Calon Wakil Presiden yang berpasangan dengannya di Pemilihan Presiden 2019 adalah Ma'ruf Amin, seorang kyai yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Logikanya itu loh. Mikir! Mikir!" kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga membantah fitnah yang menyatakan apabila dirinya terpilih sebagai Presiden maka pelajaran pendidikan agama akan dihapus, zina akan dilegalkan, dan perkawinan sejenis akan dilegalkan.

"Hati-hati, ini adalah kabar fitnah," kata capres yang kini memiliki dua cucu ini.

Menurut Jokowi, masyarakat jangan sampai termakan oleh isu tersebut. Masyarakat, ujarnya, harus berani melawan isu tersebut. Jokowi mengatakan berbagai informasi yang disebutnya sebagai "kabar fitnah" itu beredar di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper