Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya Kekayaan Rp14,6 Miliar, Direktur Krakatau Steel Malah Jadi Tersangka Kasus Suap

Wisnu Kuncoro, direktur PT Krakakatau Steel yang menjadi tersangka kasus suap tercatat memiliki kekayaan Rp14,6 miliar.
Penyidik menunjukan barang bukti uang disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan) saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan kasus dugaan korupsi Direktur PT Krakatau Steel (Persero) di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (23/3/2019). /ANTARA-Rivan Awal Lingga
Penyidik menunjukan barang bukti uang disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan) saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan kasus dugaan korupsi Direktur PT Krakatau Steel (Persero) di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (23/3/2019). /ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan salah satu petinggi PT Krakatau Steel (Persero) sebagai tersangka terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa.

Dialah Wisnu Kuncoro, Direktur Produksi dan Teknologi di perusahaan dengan kode emiten KRAS yang menjabat sejak 29 Maret 2017.

"Menurut catatan saya pribadi ini yang bersangkutan terpilih pada RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] Luar Biasa bulan sembilan [September] tahun 2016 yang lalu," ungkap Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Kantor KPK, Sabtu (23/3/2019).

Berdasarkan laman resmi Management Board of Directors Krakatau Steel, Wisnu merupakan pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 21 Januari 1963.

Sebagian besar karir Wisnu di PT KS dimulai dari sejumlah jabatan di anak perusahaan. Yaitu, Direktur Operasi PT Krakatau Daya Listrik (2006-2009), kemudian Direktur Utama PT Krakatau Daya Listrik (2009-2014).

Setelah itu, Wisnu melanjutkan kariernya dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (2014-2015), kemudian menjadi Direktur Utama PT Krakatau Engineering (2015-2017).

Wisnu merupakan lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1987. Kemudian melanjutkan pendidikan S2 Master Engineering Universitas Indonesia (UI) pada 1996, dan S2 Master Manajemen tahun 2003. Wisnu juga tercatat pernah mengenyam pendidikan S2 di University of Wollongong tahun 1996.

Atas kerja kerasnya selama menjabat, Wisnu tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp14,63 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK.

Di antaranya, berupa tanah dan bangunan senilai Rp5,5 miliar, yaitu seluas 300 m2/285 m2 di Tangerang, seluas 5 m2/23 m2 di Jakarta Selatan, seluas 41 m2/41 m2 di Bandung, seluas 757 m2/200 m2 di Solo, seluas 250 m2/54 m2 di Cilegon, seluas 500 m2 di Cilegon, dan seluas 500 m2 di Cilegon. Semuanya tercatat melalui hasil sendiri.

Selanjutnya, berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp296 juta. Yaitu, mobil Toyota KijangInnova tahun 2005, mobil Toyota Yaris tahun 2013, mobil Honda Brio tahun 2015, dan motor Honda Vario tahun 2014. Semua kendaraan ini pun tercatat melalui hasil kekayaannya sendiri.

Selain itu, Wisnu tercatat memiliki kekayaan berupa Harta Bergerak Lainnya Rp460 juta, Surat Berharga Rp2,6 miliar, dan Kas atau Setara kas Rp5,6 miliar.

Hal itu tertera dalam LHKPN periode 2017, yang dilaporkannya pada 29 Maret 2018.

Wisnu dan beberapa orang lainnya ditangkap dalam operasi tangkap tangan yang berlangsung di sejumlah lokasi.

Dalam tangkap tangan ini KPK mengamankan 6 orang di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Banten, dengan rincian 4 orang dari PT KS, dan 2 orang dari unsur kontraktor swasta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper