Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Azmal Kabir, berharap pebisnis Indonesia melirik peluang bisnis yang lebih luas di negaranya. Pasalnya, Indonesia telah menyasar pasar transportasi di negara dengan ibu kota Dhaka itu, lewat ekspor bus oleh CV Laksana.
"Banyak kesempatan bisnis yang bisa kita jajaki. Kami harap ke depannya pebisnis Indonesia dan Bangladesh bisa melihat peluang itu dan memutuskan apa yang bisa dijalin bersama," kata Kabir saat ditemui usai acara pelepasan empat bus Laksana di JIExpo Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Kabir mengungkapkan hubungan dagang kedua negara saat ini berjalan baik. Selain melakukan ekspor ke Bangladesh, ia mencatat Indonesia juga mengimpor sejumlah barang dari Bangladesh sehingga kerja sama yang dijalin berjalan dua arah.
"Kami harap Indonesia bisa menemukan sesuatu di Bangladesh dan bisa berinvestasi, tak hanya melakukan impor meski hal itu juga membantu kami," imbuhnya.
Pelepasan ekspor empat bus buatan CV Laksana merupakan tahap awal dari pengiriman 14 bus ke Bangladesh. Indonesia sebelumnya juga tercatat telah mengirim 15 dari total 250 gerbong kereta buatan PT INKA.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Direktur Teknik CV Laksana Stefan Arman mengungkapkan empat bus ini akan dikirim bulan ini, sementara 10 lainnya akan dikirim secara bertahap sampai akhir 2019.
Empat bus Laksana yang dikirim ini menggunakan sasis buatan Scania dengan panjang kendaraan 13,5 meter. Laksana merupakan perusahaan karoseri yang berlokasi di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini sebelumnya juga telah mengirimkan 200 unit bus ke Fiji. Pengiriman bus ke Bangladesh merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas ekspor ke pasar nontradisional.