Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar apel kebangsaan di Simpang Lima, Semarang, pada Minggu (17/3/2019). Warganet membandingkan acara yang menelan biaya lebih dari Rp18 miliar itu dengan aksi 212.
"Dulu mereka menghina #aksi212 padahal kami ongkos pake duit sendiri, makan duit sendiri...Nah sekarang 18 M duit negara dipake buat #Apelkebangsaan kok pada diem2 bae...?" kata pemilik akun Twitter @mang**o12, Minggu (17/3/2019).
Reuni aksi 212 adalah acara yang digelar pada 2 Desember tahun lalu di Monas, Jakarta Pusat.
Kritikan juga dialamatkan kepada grup musik Slank yang menjadi pengisi acara. "Para musisi konser menggalang dana untuk rakyat itu biasa, tapi ada musisi konser untuk menghabisi uang rakyat itu luar biasa," kata pemilik akun @wahyu**i.
"Itu yang pake dana 18M buat #ApelKebangsaan mungkin konsumsinya pake telur emas kali yaa:)," kata pemilik akun @m**ntan.
Apel kebangsaan digelar pukul 06.00-12.00 WIB. Sejumlah tokoh yang diagendakan mengisi orasi kebangsaan di antaranya Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kiai Maimun Zubair, Mahfud MD, dan Habib Luthfi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya mengatakan apel kebangsaan digelar berangkat dari kejadian teror dan hoaks yang belakangan terjadi menjelang pemilu 2019.
Jawa Tengah, kata Ganjar, selalu aman dan tenang setiap penyelenggaraan pilkada. Tetapi, situasi mulai memanas ketika muncul kasus pembakaran sepeda motor di Semarang, Temanggung, dan bentrok di Magelang.
Ganjar pun mengajak kepada para pengkritik untuk ikut hadir dalam apel kebangsaan. Ia ingin agar mereka menyadari bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk menjaga persatuan.
"Saya kepingin yang mengkritik saya yang ada di situ ikut yuk, datang yuk, biar kita tunjukkan di panggung bahwa kita akan seperti itu. Kalau cuma mempersoalkan tidak setuju, oke enggak apa-apa, dikritik boleh, tapi kami butuh untuk menjelaskan ini serentak," kata Ganjar, Sabtu (16/3/2019).
Terkait biaya penyelenggaraan apel kebangsaan yang mencapai Rp18 miliar, Ganjar mengatakan anggaran sebagian besar digunakan untuk konsumsi, transportasi, dan atribut para pengunjung. Sebab, ia menargetkan acara apel kebangsaan dihadiri sekitar 100 ribu orang.