Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy telah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jawa Timur, Jumat (15/3/2019) pagi.
Akibat kabar ini, warganet menyampaikan berbagai pendapat mereka di media sosial. Tagar #RommyJumatanDimana pun jadi trending topic no.1 di twitter.
Berikut beberapa respon dari warganet di twitter.
Di #JumatBerkah ini #MakelarDoaDitangkapKPK pastinya jgn tanya #RommyJumatanDimana ? Walaupun jumatan,, dah gak khusyuk kali ya? pic.twitter.com/wU1JVWfcit
— Pakai_Akal_Sehat (@winda_nursilah) March 15, 2019
Saya cuma iseng loh tulis tagar #RommyJumatanDimana. Ingat sikap jumawa Rommy. Rommy ini teman akrab menteri pro LGBT.
— Effendi (@eae18) March 15, 2019
Rommy pernah WA teman saya, dosen UIN Jkt. Isi WAnya, tulis dua nama, maunya siapa Rektor UIN Jakarta.
Pantas, rektornya bukan alumnus UIN Jkt.
Tukang ralat doa, tukang persekusi UAS & yang fitnah Prabowo pro-Khilafah kini ditangkap KPK
— Eko Widodo (@ekowBoy) March 15, 2019
Sudah berapa banyak TKN 01 yang dicyduk KPK, masih berani bilang Jokowi bersih!! #RommyJumatanDimana pic.twitter.com/up4BanL72f
Baca Juga
Hingga pukul 14:10 WIB, PPP mengaku belum dapat kabar resmi terkait OTT ini. Hal tersebut diakui Lena Maryana Mukti selaku Ketua DPP PPP.
Dia menyampaikan DPP PPP baru mendengar berita tersebut dari pemberitaan media.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap lima orang dalam kegiatan operasi tangkap tangan di Jawa Timur, Jumat (15/3/2019).
Operasi senyap itu berkaitan dengan jual-beli jabatan di Kantor Wilayah Kementerian Agama.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan memang benar tim penyidik KPK sebelumnya ditugaskan untuk melakukan kegiatan OTT tadi pagi hingga siang hari di Jatim.
"Kami mendapatkan informasi akan ada transaksi yang diduga melibatkan penyelenggara negara. Kemudian, tim penyidik KPK mengamankan 5 orang setelah diduga terjadi transaksi yang kesekian kalinya," kata Febri, Jumat (15/3/2019).
Menurut dia, kelima orang yang ditangkap itu berasal dari unsur DPR RI, swasta, dan pejabat daerah di Kementerian Agama.
Saat ini, kelimanya masih berada di Polda Jatim untuk pemeriksaan lebih lanjut dan direncanakan dibawa ke Gedung Merah Putih, Jakarta, pada malam ini.