Bisnis.com, JAKARTA—Tertangkapnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Rommy dalam kasus dugaan korupsi oleh KPK mengingatkan kembali ingatan publik ketika masa-masa penentuan calon wakil presiden untuk dipasangkan dengan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.
Ketika itu, ada sejumlah calon wapres untuk Jokowi yang digadang-gadang sejumlah parpol dan kalangan Nahdatul Ulama (NU). Mereka adalah Rommy, Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md, dan Ma’ruf Amin.
Akhirnya, Jokowi memilih nama terakhir untuk mendampinginya menghadapi pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hanya saja ada sedikit persoalan antara Mahfud dengan Rommy ketika keduanya tidak sejalan dan terkesan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari kalangan NU untuk diajukan ke Jokowi.
Ada kesan Mahfud kurang kuat karena dinilai sebagian tokoh NU dan PKB kurang mengakar di salah satu organisasi Islam terbesar itu.
Merasa posisinya di atas angin, Rommy sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pencalonan Mahfud sebagai bakal cawapres Jokowi disiapkan sendiri oleh Mahfud beserta tim suksesnya.
Pernyataan itu tanpa diduga membuat Mahfud tersinggung. Karena itulah Mahfud MD sempat mengingatkan agar Rommy tidak main-main terhadapnya.
Dalam video di acara Indonesia Lawyers Club tvOne tanggal 14 Agustus 2018 lalu, Mahfud akhirnya membongkar kartu Rommy. Rekaman Youtube juga memperlihatkan pernyataan itu pada menit ke-27 .
"Mas, Anda ini kok ngomongnya beda waktu ketemu saya, jangan main-mainlah. Dulu Setya Novanto punya kasus korupsi lalu dia senyum-senyum saja, aman dan dia bilang dilindungi oleh presiden. Lalu saya bilang ke presiden melalui Pak Pratikno apa betul melindungi Setya Novanto, Pratikno bilang Presiden netral dalam kasus hukum. Saya buru Novanto dan akhirnya masuk bui. Makanya saya bilang jangan main-main, saya bilang," ucap Mahfud ketika itu.
Hari ini, Jumat (15/3/2019) penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Rommy di Jawa Timur. Rommy hingga kini masih diperiksa intensif di Polda Jawa Timur.
Ketua KPK Agus Raharjo membenarkan telah menangkap Rommy. Agus menjelaskan, hingga kini Rommy masih diperiksa. Status hukum terhadap Rommy belum ditentukan.
"Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan.Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam/besok pagi," kata Agus.