Anggaran Besar untuk Pascabencana
Setelah bencana alam terjadi dan waktu terus berjalan hingga tahun berganti, Pemerintah Jepang tidak melupakan daerah dan masyarakat yang terdampak bencana. Pemerintah Jepang menyiapkan strategi untuk mengatasi masalah yang muncul dari peristiwa itu.
Dalam 10 tahun, pemerintah menyiapkan anggaran US$283 miliar untuk menangani situasi pascabencana Tohoku. Anggaran itu dipakai untuk membangun infrastruktur, pemukiman, dan sebagainya.
Setelah bencana terjadi, Pemerintah Jepang tidak hanya melakukan “kebijakan tradisional” seperti membuka pusat evakuasi dan membangun kembali infrastruktur. Kali ini, menurut Yamazaki, pemerintah melakukan hal yang berbeda.
Pemerintah Jepang diharapkan dapat mengembalikan kehidupan sehari-hari masyarakat yang telah berubah drastis setelah bencana berupa gempa dan tsunami terjadi pada 8 tahun lalu.
Dengan kata lain, pemerintah tidak hanya membangun kembali infrastruktur yang rusak atau mendirikan pusat evakuasi, tapi juga merestorasi industri dan tempat kerja serta merestorasi komunitas. Dalam merestorasi industri, pemerintah melibatkan perusahaan-perusahaan.
Berbagai penjelasan yang disampaikan oleh pejabat pemerintahan Jepang itu menunjukkan bahwa pemerintah negara itu terus berusaha mengembalikan kepercayaan publik terhadap produk asal Fukushima dan situasi di wilayah terdampak bencana.
Pemerintah Jepang terkesan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara berkelanjutan setelah bencana alam terjadi. Seperti tidak menutup mata, Pemerintah Jepang terus memantau perkembangan di wilayah terdampak bencana walaupun tahun terus berganti.
Tidak ada salahnya pemerintah Indonesia belajar dari pemerintah Jepang dalam menghadapi berbagai situasi sulit yang dihadapi pasca bencana mengingat Indonesia juga sering dilanda bencana karena lokasinya di jalur “Cincin Api”. Jepang adalah inspirasi.