Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, Pilot Kehilangan Kendali

Pilot pesawat ET 302 dilaporkan kehilangan kendali sebelum pesawat Ethiopian Airlines yang diterbangnya jatuh ke bumi.
Warga berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri
Warga berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri

Bisnis.com, JAKARTA-- Penyebab terjadinya kecelakaan maut pesawat Ethiopian Airlines mulai agar terungkap.

CEO Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam mengatakan pilot pesawat ET 302 kehilangan kendali sebelum pesawat itu jatuh.

Pernyataan tersebut disampaikan GebreMariam berdasarkan hasil rekaman percakapan pilot dengan kontrol lalu lintas udara yang merinci saat-saat terakhir penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8.

“Dia mengalami kendala dengan kontrol penerbangan pesawat, jadi dia meminta untuk kembali ke pangkalan,” kata GebreMariam  sebagaimana dikutip CNN.com, Kamis (14/3/2019).

GebreMariam menambahkan bahwa pilot diberikan izin untuk kembali ke darat. Akan tetapi pada saat yang sama pesawat menghilang dari tangkapan radar.

Lebih jauh, GebreMariam mengatakan Kementerian Transportasi Etiopia akan bekerja dengan Amerika Serikat untuk memeriksa data kecelakaan. Etiopia tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk melakukan tindakan pemeriksaan.

Pada Minggu, satu pesawat Ethiopian Airlines 737 MAX 8 jatuh beberapa menit setelah terbang menuju Nairobi. Kecelakaan itu menewaskan semua 157 orang di dalamnya, termasuk satu orang warga negara Indonesia.

Kecelakaan itu terjadi setelah pesawat Lion Air dengan model yang sama jatuh di Indonesia pada Oktober dan menewaskan 189 orang.

Akibat kecelakaan itu, sejumlah maskapai penerbangn dunia menghentikan pengoperasian pesawat sejenis, termasuk perushaan penerbangn Amerika Serikat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper