Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 pada Minggu (10/3/2019) adalah Jonathan Seex, CEO perusahaan perhotelan, Tamarind Group.
Pihak manajemen perusahaan menyampaikan keterangan langsung mengenai Seex yang turut menjadi korban dalam pesawat itu bersama seluruh penumpang lainnya.
“Dengan rasa syok dan sedih luar biasa kami menyampaikan kabar tragis bahwa CEO Tamarind, Jonathan Seex, berada dalam penerbangan Ethiopian Airlines yang nahas itu,” terang Tamarind melalui Facebook.
“Doa kami untuk keluarganya, teman-teman, komunitas Tamarind dan semua yang menderita kehilangan tak terduga,” tambahnya, seperti dilansir New York Post.
Seperti diberitakan, pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi ET - AVJ tujuan Nairobi, Kenya, jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi waktu setempat.
Pesawat itu meninggalkan Bandara Bole di Addis Ababa sekitar pukul 8.39 waktu setempat. Namun beberapa menit berselang, menara kontrol kehilangan kontak dengan pesawat tersebut. Sebanyak 149 penumpang dan delapan awak pesawat tewas di dalamnya.
Baca Juga
Ethiopian Airlines telah menyatakan tidak ada korban selamat dari kecelakaan itu. Menurut CEO Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam para penumpang berasal dari 33 negara.
Mereka yang tewas di antaranya berkebangsaan Kenya, Ethiopia, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, China, Mesir, Swedia, Inggris, Belanda, India, Slowakia, Austria, Swedia, Rusia, Maroko, Spanyol, Polandia, dan Israel.
Sebelum pindah ke Kenya, Seex yang tinggal di Nairobi bersama istri dan ketiga anak mereka, menjalani kariernya selama dua tahun mengelola sebuah resor di North Carolina serta pernah bekerja untuk perusahaan sejenis yakni Kerzner International dan Boca Raton, FL.
Menurut profilnya di Linked in, Seex telah bertindak sebagai CEO Tamarind sejak Januari 2018. Pengalamannya malang melintang di Tamarind sendiri telah dimulai sejak Agustus 2007.
Tamarind Group mengoperasikan serangkaian hotel kelas atas di Kenya, termasuk Tamarind Tree Hotel di Nairobi dan Mombasa, Carnivore, Tamambo Village Market, dan Tamambo Karen Bixen Coffee Garden.
Di antara pencapaian yang pernah diraih Seex selama bekerja untuk Tamarind adalah membuka dua unit franchise di Kairo, Mesir, serta membentuk Tamarind Hospitality Consulting untuk hotel-hotel dan pengembang yang ada di Kenya dan Afrika Timur.
Selama lebih dari 46 tahun, Tamarind Group telah mampu memantapkan dirinya sebagai salah satu inovator di Kenya, juga Afrika, terkemuka untuk sektor perhotelan.
Oleh perusahaan, Kenya dipandang sebagai ekonomi yang sedang tumbuh dan memiliki investasi besar-besaran di antaranya dalam hal infrastruktur, real estat komersial, dan barang-barang konsumsi.
Hal tersebut telah menjadikan Nairobi sebuah pusat ekonomi di mana organisasi-organisasi multinasional saat ini membangun hub regional untuk menangkap pertumbuhan peningkatan daya beli pasar kelas menengah.
“Tamarind Group selalu mengutamakan kualitas produknya. Kami mungkin tidak tumbuh secepat organisasi-organisasi lain, tetapi itu karena kami ingin memastikan kualitas yang sangat baik daripada kuantitas,” ujar Seex pada April 2018, seperti dilansir Africa Outlook Magazine.
“Kami tidak pernah mengatakan kami hebat atau luar biasa; kami membuktikannya melalui produk dan tindakan kami! Jika Anda harus mengatakan Anda hebat atau sangat baik itu berarti produk Anda tidak cukup baik untuk membuktikannya. Jangan mengumbar janji dan berilah lebih dari yang diminta,” sarannya.
May you rest in peace, Seex. You will be dearly missed..