Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ethiopian Airlines Jatuh, 19 Pejabat PBB Jadi Korban

Pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi ET - AVJ tujuan Nairobi yang jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi dilaporkan membawa setidaknya 19 pejabat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Pesawat kargo Ethiopian Airlines yang diturunkan secara paksa oleh TNI AU, parkir di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/1/2019)./ANTARA-M N Kanwa
Pesawat kargo Ethiopian Airlines yang diturunkan secara paksa oleh TNI AU, parkir di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/1/2019)./ANTARA-M N Kanwa

Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi ET - AVJ tujuan Nairobi yang jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi dilaporkan membawa setidaknya 19 pejabat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Beberapa di antara 19 pejabat PBB tersebut diketahui tengah dalam perjalanan menuju konferensi lingkungan yang disponsori PBB di Nairobi, Kenya.

Program Pangan Dunia, Badan Pengungsi PBB dan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agricultural Organization/FAO) termasuk di antara badan-badan PBB yang melaporkan kehilangan personelnya dalam insiden tersebut.

Selain mereka, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan akan menghadiri konferensi yang sedianya akan dimulai pada Senin (11/3/2019) waktu setempat, bersama dengan lebih dari 4.700 kepala negara, menteri, dan para eksekutif.

Sebagaimana diberitakan Bloomberg, topik yang akan dibicarakan dalam konferensi itu mencakup konsumsi dan produksi berkelanjutan, polusi plastik, limbah makanan, dan perubahan iklim.

Menurut siaran pers PBB, yang dirilis Minggu (10/3), hasil dari konferensi nanti akan menetapkan agenda lingkungan global dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam Perjanjian Paris dan Agenda 2030.

Kabar jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines sontak menjalarkan duka bagi dunia internasional. Boeing 737 Max jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia kemarin.

Berdasarkan laporan Reuters, pesawat itu meninggalkan Bandara Bole pada pukul 8.39 waktu setempat. Namun beberapa menit berselang atau pada pukul 8.44 waktu setempat, menara kontrol kehilangan kontak dengan pesawat tersebut.

Peristiwa nahas ini menewaskan 149 penumpang dan delapan awak pesawat, di antaranya 32 warga Kenya dan 18 warga Kanada, dua kelompok terbesar berdasarkan kebangsaan.

“Kecelakaan itu menjadi berita yang menyedihkan,” ujar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan melalui twitnya. Dalam sebuah pernyataan, Trudeau menyatakan Kanada siap menawarkan bantuan dan kerja samanya dengan pemerintah Ethiopia.

Kantor Perdana Menteri Ethiopia sebelumnya telah mengirimkan belasungkawa melalui Twitter kepada keluarga korban yang hilang dalam kecelakaan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper