Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Cawapres 17 Maret : Begini Masukan Akademisi

Debat Pilpres III yang akan mempertemukan kedua cawapres, yaitu nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Uno, dinilai akan menjadi ajang adu program populis antar kedua kubu.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kanan) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berfoto bersama moderator debat Tommy Tjokro (kiri), dan Anisha Dasuki, usai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kanan) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berfoto bersama moderator debat Tommy Tjokro (kiri), dan Anisha Dasuki, usai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019)./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Debat Pilpres III yang akan mempertemukan kedua cawapres, yaitu nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Uno, dinilai akan menjadi ajang adu program populis antar kedua kubu.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menjelaskan alasannya kepada Bisnis, Minggu (10/3/2019).

"Kebijakan populis dimanapun, di dunia ini, termasuk di Indonesia, tidak ada yang menjerumuskan secara elektoral. Justru menguntungkan secara elektoral. Tapi tadi, dalam implementasinya harus bagus dan rapih," ungkap Ujang.

Menurut Ujang, dalam Debat Cawapres dengan tema pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, serta sosial dan budaya ini, petahana diwakili KH Ma'ruf Amin sudah pasti akan mengapitalisasi program tiga "kartu sakti" yang telah mereka persiapkan. 

"Kebijakan unggulan petahana, tentu dan pasti akan dikapitalisasi dalam debat ke III nanti oleh Ma'ruf Amin, dan itu wajar dan bagus. Kebijakan populis memang harus dikapitalusasi petahana," jelas Ujang.

"Jika tidak dikapitalisasi, buat apa kartu tersebut dikeluarkan. Kan dikapitalisasi untuk mengerek elektabilitas. Sah-sah saja dan wajar-wajar saja," tambahnya.

Kebetulan, tiga "kartu sakti" tersebut memang sesuai dengan tema debat. Seperti diketahui, tiga "kartu sakti" terbaru Jokowi-Ma'ruf, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja, merupakan program Jokowi-Ma'ruf untuk menyokong Nawacita Jilid II yang akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Ma'ruf Amin sendiri pernah menyebut program tiga "kartu sakti" ditambah pengembangan dua kartu sebelumnya, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai kunci SDM Indonesia maju.

"Ini semua [total 5 kartu sakti Jokowi] di dalam rangka cita-cita kita ingin membuat Indonesia maju. Indonesia maju itu kan tergantung kuncinya pada manusia," jelas Kiai Ma'ruf ketika mengunjungi Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

Sedangkan untuk pihak penantang melalui Sandiaga Uno, Ujang menyarankan bahwa tim Prabowo-Sandiaga harus semakin gencar membombardir celah-celah kelemahan program "kartu sakti" yang dianggap "populis total" tersebut, sembari memperkenalkan program tandingan milik mereka.

"Yang pasti dan yang jelas, kubu penantang akan mencari celah kelemahan petahana. Salah satu caranya mengkritik secara tajam dan menggembosi program petahana tersebut agar seolah-olah, program-program tersebut tidak efektif," ungkap Ujang.

Ujang menilai Sandiaga dalam Debat III mesti mengritisi program "kartu sakti" Jokowi-Ma'ruf, sekaligus membawa program alternatif besutannya, sebagai satu-satunya jalan untuk mengimbangi petahana.

"Sebab, tidak ada kata lain bagi kubu penantang, selain mendeligitimasi program-program tersebut," jelas Ujang yang juga pernah menjadi staf khusus Ketua DPR RI ini.

Hal ini memang mulai terlihat dari bagaimana Sandi menghiasi media sosial Twitter resminya @sandiuno dengan hasil kunjungannya ke lebih dari 1.000 titik kampanye di Indonesia.

Setelah mengunjungi daerah-daerah tersebut, Sandi kerap mengunggah pandangan-pandangan populisnya terkait masalah yang ditemui. Misalnya ketika berkeliling Jawa Barat, Sandi menyoroti UMKM, Posyandu, daerah wisata, dan pembukaan lapangan pekerjaan.

"Di Pangandaran ini banyak sekali pemuda kreatif namun sayangnya belum terwadahi dan termaksimalkan potensi mereka," tulis Sandi, Jumat (8/3/2019).

"Program OK OCE yang kita akan kolaborasikan dengan rumah-rumah siap kerja di tiap Kabupaten, Kecamatan, hingga pedesaan diharap mampu mengembangkan potensi anak-anak muda ini sehingga mereka bisa menjadi anak-anak muda yang kreatif dan inovatif," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper