Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Retak

Kabar tak sedap berembus dari Negeri Petrodollar, Arab Saudi. Kepala tertinggi kerajaan itu, Raja Salman bin Abdulaziz dikabarkan tak menyetujui sejumlah kebijakan terbaru yang yang diambil oleh putranya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS).
Raja Arab Saudi Raja Salman menghadiri pertemuan puncak antara liga Arab dan negara-negara anggota Uni Eropa, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, 24 Februari 2019./Reuters
Raja Arab Saudi Raja Salman menghadiri pertemuan puncak antara liga Arab dan negara-negara anggota Uni Eropa, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, 24 Februari 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar tak sedap berembus dari Negeri Petrodollar, Arab Saudi. Kepala tertinggi kerajaan itu, Raja Salman bin Abdulaziz dikabarkan tak menyetujui sejumlah kebijakan terbaru yang yang diambil oleh putranya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS).

Ketidaksepakatan ini menjadi sinyal keretakan hubungan antara Raja Saudi dan penerus takhtanya itu.

Laporan terbaru media Inggris The Guardian pada Rabu (6/3/2019) menyebutkan bahwa nada tak sepakat itu diarahkan pada kebijakan penting dalam beberapa pekan terakhir, termasuk soal operasi Saudi di Yaman yang kini dilanda krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Kabar silang pendapat ini diungkapkan sejumlah sumber anonim dari pemerintahan Arab Saudi kepada The Guardian.

Duri di antara hubungan keduanya dikabarkan mulai muncul sejak mengemukanya pembunuhan brutal jurnalis senior Saudi, Jamal Khashoggi, di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Laporan terbaru CIA menyimpulkan bahwa pembunuhan pria berusia 59 tahun itu merupakan perintah dari Pangeran Mohammad, pihak Saudi bersikeras membantah tuduhan itu.

Halaman Selanjutnya
Loyalitas yang Terbelah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper