Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Ancam Polisikan dan Desak Rocky Gerung Tanggalkan Kewarganegaraan Indonesia

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bawa PDIP mendesak Rocky Gerung untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia daripada tidak bisa menghormati pahlawan bangsanya.
Pakar filsafat politik Indonesia Rocky Gerung memberikan pemaparan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Didik Suhartono
Pakar filsafat politik Indonesia Rocky Gerung memberikan pemaparan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bawa PDIP mendesak Rocky Gerung untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia daripada tidak bisa menghormati pahlawan bangsanya.

“PDIP akan mengadukan secara langsung atas hinaan tersebut ke aparat kepolisian. Mereka yang menghina pahlawan nasional bangsanya, sama saja tidak punya patriotisme dan hanya menjadi benalu pemecah belah bangsa,” ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2019).

Pernyataan Hasto tersebut merespons pernyataan Rocky Gerung yang dianggap melecehkan pendiri bangsa yang berasal dari Sumatra Barat, dan  tokoh nasional, serta tokoh agama Islam, KH Agus Salim, saat kuliah umumnya di Adi-TV Sleman, Yogyakarta pada Jumat (22/2/2019).

Hasto mengatakan  pernyataan Rocky Gerung yang telah menghina KH Agus Salim, sangatlah tidak pantas, merendahkan martabat bangsa sendiri.

"Pernyataan Rocky Gerung tidak pantas diucapkan anak bangsa. Rocky sama sekali tidak memahami bagaimana perjuangan KH Agus Salim yang begitu dihormati dengan kemampuan diplomasinya yang luar biasa. Berkat jasa KH Agus Salim, kemerdekaan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional, khususnya negara-negara Timur Tengah,” jelas Hasto.

“Pernyataan Rocky Gerung sangat tidak pantas diucapkan kepada tokoh pendiri bangsa, yang ikut merumuskan UUD 1945 tersebut adalah bukti bahwa tim kampanye Prabowo-Sandi banyak diisi oleh orang-orang yang tidak memahami budi pekerti,” tambah Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper