Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Negosiasi Terus Berjalan Lancar, Trump Buka Peluang Bertemu Xi Jinping

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia kan memperpanjang periode 'gencatan senjata' perang tarif dengan China yang seharusnya berakhir pada 1 Maret 2019.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ./Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia kan memperpanjang periode 'gencatan senjata' perang tarif dengan China yang seharusnya berakhir pada 1 Maret 2019.

Dia menyampaikan kebijakan tersebut diambil dengan melihat kemajuan secara substansial dari putaran terakhir perundingan dagang yang berlangsung pekan lalu di Washington dan selesai pada Minggu (24/2).

Melalui akun twitternya Trump menyebutkan kemajuan tersebut terutama datang dari pembahasan penting pada isu struktural seperti perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang, dan banyak masalah lainnya.

"Sebagai hasil dari perundingan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan tarif AS yang sebelumnya dijadwalkan pada 1 Maret," kata Trump melalui akun twitternya seperti dikutip oleh Bloomberg, Senin (25/2).

Kantor berita Xinhua menyampaikan hal serupa terkait perkembangan substansial dari hasil perundingan, namun disusul dengan opini yang mengindikasikan bahwa perundingan perdagangan antar kedua kemungkinan akan menemui hambatan baru.

Perlu diingat bahwa gesekan perdagangan bilateral ini berlangsung lama dan bersifat rumit.

Jika negosiasi antar keduanya berjalan lancar, Trump mengatakan bahwa dirinya dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk bertemu di resor Mar-a-Lago, Florida, untuk menyelesaikan isi perjanjian dagang.

Meski demikian, Trump tidak memberikan detil tambahan mengenai kapan dan berapa lama perpanjangan waktu 'gencatan senjata' akan berlangsung.

Saham berjangka AS menguat di pasar Asia pada perdagangan Senin (25/2), sementara itu saham China melonjak 6,5% serta yuan yang diperdagangkan di luar negeri menguat atas optimisme dari putaran perundingan dagang kali ini.

Omset dari saham China yang diperdagangkan mencapai rekor tertinggi sejak 2015, di sisi lain indeks saham Topix Jepang ikut menguat.

Perundingan dagang yang dilaksanakan di Washington pekan lalu seharusnya berakhir pada Jumat (22/2) namun Wakil Perdana Menteri China Liu He memutuskan untuk memperpanjang waktu kunjungannya hingga akhir pekan.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Jumat (22/2), mengatakan bahwa pertemuan antara Trump dan Xi dijadwalkan untuk sementara pada Maret mendatang.

Xi diperkirakan tidak dapat meninggalkan mainland sebelum pertemuan tahunan pemerintahan China, 'Two Sessions', yang dijadwalkan selesai pada pertengahan Maret.

Memundurkan tenggat waktu kenaikan tarif AS terhadap produk China senilai lebih dari US$200 miliar akan membantu menenangkan kekhawatiran investor yang memperkirakan bahwa perang dagang akan menghambat ekspansi ekonomi global yang sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Kantor Perwakilan Dagang AS berencana untuk menerbitkan surat resmi terkait penundaan kenaikan tarif pada pekan ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper