Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memperpanjang batas waktu untuk menaikkan tarif terhadap barang impor China hingga dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Hal itu dilakukan menyusul negosiasi dagang antara kedua negara tersebut menghasilkan progres yang substansial dalam perbincangan dagang yang berakhir pada Minggu (24/2/2019) di Washington.
"AS dan China telah menghasilkan progres yang substansial dalam perbincangan dagang [pekan lalu] termasuk terhadap isu-isu struktural seperti perlindungan hak kekayaan intelektual, transfer teknologi, agrikultur, jasa, nilai tukar, dan isu lainnya. Karena diskusi cukup produktif, Saya akan menunda untuk menaikkan tarif yang sebelumnya dijadwalkan pada 1 Maret [2019]," ujarnya di akun Twitter, seperti dikutip Bloomberg, Senin (25/2/2019).
Lebih lanjut, Trump mengatakan, jika kedua belah pihak membuat kemajuan dalam negosiasi, dirinya dan Xi Jinping akan bertemu di resor Mar-a-Lago di Florida untuk menyimpulkan kesepakatan.
Namun demikian, dia tidak memberikan rincian soal waktu pertemuan dan hingga kapan dia akan memperpanjang batas waktu penundaan tarif tersebut,
Bursa berjangka AS menguat di pembukaan perdagangan Asia pada Senin (25/2/2019) setelah munculnya kabar tersebut. Adapun, nilai tukaroffshore yuan memperpanjang kenaikannya dan pelemahan yen sedikit lebih rendah. Indeks berjangka S&P 500 naik 0,3% pada pukul 08.20 waktu Tokyo. Adapun, yuan naik 0,2% dan yen melemah 0,1%.
Sebelumnya, negosiasi perdagangan AS dan China seharusnya berakhir pada Jumat (22/2/2019). Namun, Wakil Perdana Menteri China Liu He memperpanjang kunjungannya ke Washington hingga akhir pekan. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada Jumat bahwa pertemuan pejabat tinggi di Mar-a-Lago rencananya digelar pada akhir Maret.
Sementara itu, Kantor Perwakilan Dagang AS pada pekan ini berencana untuk mengeluarkan pernyataan formal terkait penundaan kenaikan tarif untuk barang impor China ke AS.