Kabar24.com, JAKARTA — Dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terdapat setidaknya 34 legislator yang mencantumkan marga Batak Toba, Angkola, atau Mandailing dalam namanya.
Walaupun mayoritas mereka terpilih dari berbagai daerah pemilihan di seantero Indonesia, tapi asal-muasal leluhur wakil-wakil rakyat itu adalah di wilayah yang dulu dinamai Keresidenan Tapanuli. Kini, daerah administratif di Sumatra Utara itu bermekaran menjadi puluhan kabupaten/kota.
Namun, secara politik, hampir seluruh wilayah bekas Keresidenan Tapanuli masih disatukan dalam Daerah Pemilihan Sumatra Utara II untuk memilih anggota DPR. Di luar kantong etnis Toba, Angkola, dan Mandailing, Dapil Sumut II mencakup Kepulauan Nias yang merupakan wilayah suku Nias.
Jika merujuk hasil Pileg 2014, ada satu caleg terpilih berasal dari etnis Nias yakni Suasana Dachi. Sebanyak sembilan orang sisanya adalah politisi berdarah Toba, Angkola, atau Mandailing.
Sayangnya, Dachi kemudian hengkang dari Partai Gerindra ke Partai Nasdem. Di DPR, kursinya berpindah ke Salomo Parlindungan Hutabarat. Alhasil, tidak ada lagi putra Nias yang berasal dari Dapil Sumut II.
Etnisitas menjadi faktor penentu di Dapil Sumut II ini. Seperti lima tahun silam, seluruh etnis terwakili dalam caleg terpilih—sebelum Dachi akhirnya berhenti dari parlemen.
Baca Juga
Keunikan lain adalah Dapil II Sumut menjadi tempat adu peruntungan bagi politisi-politisi Tapanuli yang gagal dalam kontestasi pemilihan gubernur. Pada 2014, bekas Calon Gubernur Sumut Gus Irawan Pasaribu menjadi caleg dari Dapil Sumut II setelah kalah dalam Pemilihan Gubernur Sumut 2013.
Hasilnya, dia mendapatkan 188.205 suara, terbanyak dibandingkan dengan sembilan caleg terpilih lainnya. Bekas Direktur Utama Bank Sumut itu berkontribusi besar mengerek suara Gerindra yang berhasil meraih suara terbanyak dan mengirimkan dua wakil ke Senayan.
Jejak itu, barangkali coba diikuti oleh mantan Wakil Gubernur Sumut Sihar Sitorus yang tahun lalu kalah dalam Pilgub Sumut 2018. Jika mengacu pada besarnya kontribusi suara Sihar yang berduet dengan Djarot Saiful Hidayat ketika itu, mungkin saja nasibnya seperti Gus Irawan.
Namun, Sihar harus bersaing dengan figur-figur Batak Toba yang bercokol di berbagai partai, termasuk koleganya di PDIP, Trimedya Panjaitan. Berbeda dari Pilgub Sumut 2018, Sihar bukan satu-satunya nama yang mewakili etnis Batak.
Sebanyak 3,04 juta suara pemilih di Dapil Sumut II diperebutkan pada Pileg 2019. Siapa yang berhasil?
PETAHANA DARI DAPIL SUMUT II
Partai Petahana
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan
Partai Golkar Rambe Kamarul Zaman
Partai Gerindra Gus Irawan Pasaribu
Salomo Parlindungan Hutabarat
Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun
Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Dasopang
Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay
Partai Keadilan Sejahtera Iskan Qolba Lubis
Partai Nasdem Sahat Silaban
Partai Hanura Erik Adtrada Ritonga
Sumber: DPR
PEROLEHAN SUARA PARPOL DI DAPIL SUMUT II PADA PILEG 2019
Partai Suara
Partai Gerindra 396.545
PDI Perjuangan 294.918
Partai Golkar 271.787
Partai Demokrat 258.731
PAN 204.956
Partai Hanura 194.856
Partai Nasdem 193.191
PKB 121.679
PKS 114.424
PPP 92.088
PBB 47.437
PKPI 31.205
Total 2.221.817
Sumber: KPU