Bisnis.com, JAKARTA—Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kerap memunculkan berbagai kisah unik setiap penyelenggaraanya. Salah satunya cerita tentang Eko Santoso, pria asal Tulungagung, Jawa Timur.
Nama Eko tertera dalam pengumuman di website Kementerian Agama pada 15 Januari 2019. Dia dinyatakan P2/L untuk formasi Guru SKI Jatim. Kini, Eko dalam proses pemberkasan untuk menjadi bagian keluarga besar Kementerian Agama.
Pria kelahiran 1987 uni mengaku bahwa menjadi PNS memang cita-citanya. Oleh karena itu, dia berusaha maksimal dalam menjalani proses seleksi.
Kisah perjuangan Eko bermula dari informasi pembukaan seleksi CPNS 2018. Pilihannya jatuh pada formasi Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dia memperkirakan itu yang paling sedikit pesaing jika dibandingkan dengan formasi rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) lainnya. Benar saja, pendaftarnya sekitar 450 untuk 53 formasi yang diperlukan.
Singkat cerita, setelah melalui perjuangan mendaftar secara online melalui sscn, Eko dinyatakan lulus administrasi. Dia pun berhak ikut tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Dari pengumuman, dia tahu kalau SKD akan digelar pada Jumat, 26 Oktober 2018, di Hotel Empire Palace Surabaya, tepatnya jam 16:30 - 18:00 WIB.
Tulungagung ke Surabaya tidaklah dekat, ada sekitar 150 km rentangan jarak. Memastikan tidak terlambat, Eko memilih berangkat lebih awal.
Pukul 00.00 WIB, Eko berpamitan dengan istri dan kedua mertua, sekaligus meminta restu dan doa untuk kelulusannya. Sepeda motor menjadi teman setia, menembus malam menuju Kota Pahlawan.
Alhamdulilah, sekitar jam 06:00 WIB, dia sudah sampai di Sidoarjo. Di sebuah SPBU, dia rehat sejenak untuk sekedar melepas lelah dan penat. Mata yang tetap terjaga dimanfaatkannya untuk membaca buku tes CPNS yang dia bawa.
Jam 07:30 WIB, Eko melanjutkan perjalanan ke Hotel Empire Palace Surabaya. Berbekal layanan Google map, dia susuri jalanan Surabaya hingga sampai di lokasi yang ditujunya. Tampak sudah banyak peserta lain yang hadir. Masuk waktu, Eko Salat Jumat terlebih dahulu di masjid sebelah utara hotel.
Tiba saatnya tes. Hasil berbagi informasi dengan sesama peserta tentang trik ikuti SKD diterapkannya; TKP harus dikerjakan terlebih dahulu dalam durasi 40 menit, dilanjutkan TWK 30 menit, baru TIU 30 menit. Alhamdulilah, meski belum PG (passing grade), Eko masuk pemeringkatan hingga bisa ikut test Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Pada 17 Desember 2018, tes SKB digelar serentak di berbagai tempat di Indonesia. Eko mendapat bagian di Asrama Haji Sukolilo. Ada tiga tes yang harus dijalani, yaitu psikologi, wawancara, dan praktik kerja.
Perjalanan Tulungagung – Surabaya kembali ditempuhnya. Kali ini, dia memilih perjalanan pagi. Minggu, 16 Desember 2018, jam 10:00 WIB, Eko berangkat dari Tulungagung dan sampai di Asrama Haji Sukolilo sekitar jam 17:00 WIB.
Beristirahat sejenak, Eko cek pengumuman jadwal tes psikologi, wawancara dan praktik kerja. Dari situ, dia baru tahu kalau tes psikologi dilakukan Senin. Sementara wawancara pada Rabu, dan praktik kerja hari Jumat.
Terbayang, jarak Surabaya – Tulungagung yang jauh. Rasanya, tidak mungkin baginya untuk pulang pergi di setiap hari tes nya. Segera dihubungi sang istri untuk menyampaikan bahwa dia paling tidak satu minggu di Surabaya.
“Menginap di mana? Masjid Asrama Haji Sukolilo menjadi pilihan, meski harus berteman dengan nyamuk yang juga lumayan banyak jumlahnya,” ceritanya, seperti dikutip dari laman Kemenag.
Malam menjelang, ternyata Eko tidak sendirian. Ada banyak peserta CPNS Kemenag yang juga memilih menginap di masjid mulai dari Minggu, 16 Desember 2018 s.d. Kamis, 20 Desember 2018. Hari-hari itu mereka isi untuk berdiskusi seputar tes yang akan mereka jalani.
Di sela waktu luang, ke sempatan di Surabaya dimanfaatkan Eko untuk berkunjung ke sejumlah lokasi, misalnya ziarah ke makam Mbah Kholil Bangkalan Madura dan Sunan Ampel Surabaya.
Hari Jumat yang ditunggu tiba. Pagi itu, guru MI Sukorejokulon Kalidawir Tulungagung ini akan menjalani sessi terakhir tes SKB, yaitu: praktik kerja. Eko kebetulan mendapat giliran pertama.
Jam 07.30 tes dimulai dan selesai 08:00 WIB. Setelah berkemas, Eko lalu bergegas kembali ke Tulungagung, menyusuri jalanan dengan sepeda motornya. Ikhtiar sudah, saatnya bertawakal, menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Hari yang ditunggu tiba. Selasa, 15 Januari 2019, hasil seleksi CPNS 2018 diumumkan melalui laman resmi Kemenag. Alhamdulilah, nama Eko ada, tertulis P2/L sebagai tanda kelulusannya sebagai PNS. Walaupun harus menginap 5 malam di masjid, perjuangannya tidak sia-sia.
Demi CPNS, Eko Rela Bobok di Masjid 5 Hari
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kerap memunculkan berbagai kisah unik setiap penyelenggaraanya. Salah satunya cerita tentang Eko Santoso, pria asal Tulungagung, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : M. Syahran W. Lubis
Topik
Konten Premium