Bisnis.com, JAKARTA--Kubu paslon Capres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) optimistis akan mengungguli paslon Jokowi-Ma’ruf dalam bulan ini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengatakan peluang Prabowo-Sandi untuk mengungguli lawannya terlihat dari krisis elektabilitas yang mulai terjadi pada diri petahan saat ini.
Sedangkan trend elektabilitas Prabowo-Sandi terus meningkat saat mendekati Pilpres 17 April nanti.
“Inilah masalah kita, masalah petahana yang menghadapi krisis elektabilitas, sedangkan Prabowo-Sandi terus naik. Saya yakin bulan Februari ini kita bisa melampaui mereka (Jokowi-Maruf),” kata Fadli Zon, Selasa (12/2). Dia optimistis pada 17 April 2019 Indonesia akan melihat perubahan kepemimpinan nasional.
Fadli yang juga wakil ketua DPR juga menyoroti melesetnya hasil-hasil survei saat Pemilihan Kepala Daerah (pilkada). Dia mencontohkan Pilkada DKI Jakarta, Pilkada Jawa Barat (Jabar), dan Pilkada Jawa Tengah (Jateng).
“Sebetulnya ini yang namanya lembaga survei harus ada akuntabilitas. Kalau kesalahannya terlalu besar, harusnya kita suruh harakiri saja lembaga survei itu. Harus ada regulasi supaya lembaga survei tidak dijadikan alat kampanye,” kata Fadli Zon.
Baca Juga
Dia juga mengingatkan kepada pendukung Prabowo-Sandi untuk mewaspadai kecurangan. Mungkin nanti ada juga kecurangan diam-diam maupun terang-terangan, ujarnya.
“Ini tanggung jawab kita untuk hadir dan aktif mengawasi di TPS,” ujar Fadli Zon.
Sejumlah lembaga penelitian merilis hasil survei elektabilitas para capres dalam kontestasi Pilpres 2019.
Dari tujuh lembaga survei yang telah mengeluarkan rilisnya, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin lebih unggul, daripada pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menuut hasil survey LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin berada di angka 54,8%. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 31,0 persen suara.
Selisih yang terbilang cukup tinggi itu dikarenakan masuh ada 14,2% responden yang belum memutuskan pilihannya, atau tidak memberikan jawaban. Survei LSI Denny JA dilakukan pada 18-25 Januari 2019.