Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus mengawali kunjungan 3 harinya di Uni Emirat Arab, (UEA) dengan melakukan pertemuan dengan para pemimpin negara dan ulama Islam pada Senin (4/2/2019).
Sebagaimana diwartakan Arabian Business, Paus Fransiskus tiba di Istana Presiden di Abu Dhabi, ibu kota UEA, pada siang waktu setempat.
Sebuah kavaleri kuda tampak berjejer menyambut kedatangan Paus. Dia juga menerima sambutan resmi dari Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Tembakan meriam 21 kali menandai penghormatan atas kunjungan bersejarah itu. Lagu Kepausan Vatikan dan lagu kebangsaan UEA pun diputar, mengiringi pertemuan dua entitas berbeda keyakinan yang disatukan oleh sebuah visi toleransi.
Selama upacara sambutan, para pemimpin UEA mengekspresikan kebahagiaan atas kunjungan Paus. Mereka menyatakan keyakinan bahwa kunjungan tersebut akan berkontribusi pada dialog, persaudaraan, kerja sama, dan rasa hormat di antara semua manusia, dan akan meningkatkan perdamaian dan keamanan bagi orang-orang di seluruh dunia.
Setelah pertemuannya dengan Sheikh Mohamed, Paus Fransiskus menandatangani Kitab Kehormatan dan menghadiahi pemerintah UEA dengan medali berbingkai karya seniman Daniela Longo.
Medali tersebut menggambarkan pertemuan Santo Fransiskus dari Assisi dan Sultan Malek el-Kamel yang terjadi pada 1219. Peristiwa itu diceritakan dalam Legenda Maior bab kesembilan, salah satu manuskrip terpenting dari Biblioteca Nazionale Centrale di Roma yang mengisahkan perjalanan hidup Santo Fransiskus.
Secara terpisah, para pemimpin agama dari anak benua India menyambut baik kunjungan ini. Mereka menilai kehadiran Paus di Jazirah Arab sebagai keberhasilan besar dalam menyatukan semua agama. Mereka juga mengomentari rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad el-Tayeb.
"Karena Yang Mulia Paus Fransiskus, Kepala Gereja Katolik, ada di sini dan para cendekiawan Islam juga ada di sini. Kunjungan ini akan memberi pesan kepada seluruh dunia bahwa agama-agama tidak memiliki hubungan dengan terorisme dan ekstremisme," kata Allama Muhammad Tahir Ashrafi, ketua Dewan Ulama Pakistan, kepada kantor berita pemerintah WAM di sela-sela Konferensi Global Persaudaraan Manusia yang diadakan di Abu Dhabi.
"Kita harus membuka dialog di antara agama-agama," tambahnya, mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian, cinta, dan persaudaraan.
Konferensi 2 hari di Emirates Palace mempertemukan lebih dari 600 tokoh agama dari seluruh dunia. Mereka berkumpul untuk membahas dan mempromosikan toleransi serta dialog antaragama.
Sheikh Abubakr Ahmad, Sekjen Organisasi Cendekiawan Muslim India dan Presiden Dewan Pendidikan Islam India, mengatakan bahwa pertemuan antara Paus Fransiskus dan Syekh Ahmad el-Tayeb bakal sukses dan berdampak positif bagi perdamaian antarumat beragama.