Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan faktor pengamanan kepada pegawai KPK semakin jadi perhatian serius menyusul dugaan penganiayaan terhadap dua penyelidik KPK di Hotel Borobudur, pada Sabtu (2/2/2019) tengah malam.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan saat ini proses penguatan kelembagaan melalui pembentukan biro khusus pengamanan terhadap pimpinan atau petugas KPK tengah berjalan.
"Pembentukan biro pengamanan sedang berjalan sebab pimpinan [KPK] juga sudah memerintahkan," kata Febri, Senin (4/2/2019).
Menurut Febri, pembentukan biro atau unit khusus pengamanan tersebut adalah salah satu poin yang paling krusial yang menjadi perhatian serius bagi KPK, di samping berkoordinasi terus dengan Polri.
Sebelumnya, dua penyelidik KPK diduga dianiaya sekelompok orang saat bertugas melakukan pengecekan tentang adanya dugaan tindak pidana korupsi, di Hotel Borobudur pada Sabtu (2/2/2019) malam.
Kedua penyelidik diduga dianiaya bertepatan dengan rapat evaluasi terhadap APBD Papua antara Pemprov Papua, DPRD Papua dan Kemendagri.
Rapat tersebut dihadiri Gubernur Papua Lukas Enembe, Ketua DPRD Papua, anggota DPRD Papua, Sekretaris Daerah (Sekda) Hery Dosinaen dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Kedua penyelidik KPK tersebut kemudian malah dibawa oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya dan diduga memukuli penyelidik KPK. Padahal, dua petugas itu telah memberitahu identitasnya sebagai pegawai KPK.
Buntutnya, seperti yang dituturkan Febri, terdapat luka-luka di bagian tubuh seperti retakan pada hidung dan luka sobekan pada wajah. Mereka dikabarkan harus menjalani operasi.
Terkait kasus penganiayaan tersebut, KPK telah melaporkan pihak yang diduga melakukan penganiayaan ke Polda Metro Jaya.
"Agar hal yang sama tidak terjadi pada penegak hukum lain baik KPK, Kejaksaan ataupun Polri," kata Febri.
Wadah Pegawai KPK mengecam keras tindakan yang dilakukan orang-orang tersebut. Pihaknya berharap agar kasus ini terang benderang dan diusut tuntas.
"Ini bagi kami ini lagi-lagi merupakan teror terhadap pegawai KPK yang sedang menjalankan tugasnya. Kami berharap bahwa rekan-rekan di kepolisian segera menangkap dan memenjarakan pelakunya," kata Ketua WP Yudi Purnomo.