Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri mengimbau agar khotbah keagamaan berisi semangat persatuan dan kesatuan agar rasa kebersamaan dan persaudaraan tidak menjadi korban. Kementerian mengingatkan bahwa Tanah Air adalah negara yang menanamkan rasa gotong-royong.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan agar pada pemimpin agama jangan mengorbankan kebersamaan dan persaudaraan demi mengejar kekuasaan dan jabatan.
Tjahjo Kumolo menyampaikan hal itu dalam Perayaan Natal bersama di lingkup Kementrian Dalam Negeri dan BNPP. Hal ini, sambungnya, dilakukan untuk menghilangkan racun demokrasi.
"Hilangkan racun-racun demokrasi seperti politik uang, berujar kebencian, fitnah, berita bohong, apalagi kampanye yang bersifat politisasi SARA. Sehingga artisipasi masyarakat bisa secara maksimal, negara menjamin kebebasan dan keaanan sehingga warga negara mampu melaksanakan konsolidasi demokrasi," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/1/2018).
Tjahjo berujar tahun ini dapat menjadi tahun yang membahagiakan karena betepatan dengan pesta demokrasi empat tahun.
Tjahjo mengutarakan Tanah Air merupakan negara yang majemuk, gotong-royong, dan membangun kasih sayang dalam rangka melayani maysarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Tjahjo berharap perayaan natal kali ii dapat menebarkan kedamaian, membawa kemuliaan, dan membawa semangt gotong royong.