Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Trump dan Kim Jong Un Dijadwalkan Kembali Bertemu Bulan Depan

Pengumuman atas rencana pertemuan itu disampaikan setelah pejabat tinggi Korea Utara (Korut) Kim Yong Chol berkunjung ke Washington, AS. 
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan kembali bertemu pada akhir Februari 2019 untuk membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea.
 
Pengumuman atas rencana pertemuan itu disampaikan setelah pejabat tinggi Korea Utara (Korut) Kim Yong Chol berkunjung ke Washington, AS. 
 
"Presiden Donald J. Trump bertemu dengan Kim Yong Chol selama 1,5 jam untuk membicarakan denuklirisasi dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua, yang akan digelar menjelang akhir Februari [2019]," papar Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders, seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/1/2019).
 
Dia mengklaim meski pembicaraan dengan Korut berlangsung produktif, tapi AS akan tetap melakukan tekanan dan memberlakukan sanksi terhadap negara Asia Timur itu.
 
Setelah bertemu dengan Trump, Kim Yong Chol melakukan pertemuan lanjutan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo dan perwakilan khusus AS di Korut Stephen Biegun. Pompeo sebenarnya sempat dijadwalkan bertemu dengan Kim pada November 2018, tapi agenda itu dibatalkan.
 
Adapun Kim merupakan mantan kepala badan intelijen Korut dan salah satu anggota ring 1 Kim Jong Un. 
 
Setelah KTT serupa dilakukan di Singapura pada 2018, perkembangan denuklirisasi Korut terkesan stagnan. Namun, AS bersikukuh progresnya positif.
 
Pemerintah AS menginginkan denuklirisasi yang dilakukan dengan cepat, sedangkan Korut ingin prosesnya dilakukan bertahap, tersinkronisasi, dan dibarengi dengan aksi resiprokal yang termasuk pencabutan sanksi. 
 
Menlu Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha menyatakan jika Korut mengambil langkah pasti meninggalkan program nuklirnya, maka AS bisa menawarkan untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953 secara formal, bantuan kemanusiaan, atau akses permanen terhadap dialog bilateral. 
 
Di sisi lain, Wakil Menlu Korut Choe Son Hui tiba di Stockholm, Swedia, di mana dia kemungkinan bakal bertemu dengan Biegun pada akhir pekan ini. 
 
Adapun Vietnam disebut-sebut bakal menjadi tuan rumah pertemuan kedua ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper