Bisnis.com,JAKARTA- Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia didesak menghukum BM, koordinator wasit yang ditangkap Satgas Antimafia Bola.
Boyamin Saiman, kuasa hukum dari Manajer Laksmi Indaryani, manajer klub Persibara Banjarnegara, mengatakan bahwa BM harus dijatuhi sanksi yang tegas dari Komdis PSSI karena diduga kuat terlibat dalam kegiatan pengaturan skor pertandingan sepakbola.
“Buktinya, sudah ditangkap oleh satgas,” ujarnya, Rabu (16/1/2019).
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, belum lama ini Satgas Anti Mafia Bola Kepolisian telah menangkap seorang pria inisial ML atau BM dg dugaan selaku koordinator wasit untuk mengatur permainan sepakbola sesuai kemauan mafia bola.
Atas ditangkapnya ML atau BM tersebut, lanjutnya, Lasmi Indaryani selaku pelapor mafia bola memberikan apresiasi kepada Satgas karena atas laporan dan bukti yang telah diberikan maka Satgas mampu mengembangkan penyidikan sehingga menemukan bukti atas dugaan keterlibatan ML atau BM.
Dia juga menjelaskan bahwa Lasmi Indaryani telah punya peran atas tertangkapnya ML atau BM berupa telah menyerahkan bukti rekaman adanya penerimaan sejumlah uang sebanyak Rp10 juta dan uang itu oleh BM digunakan untuk menghibur perangkat pertandingan dengan cara mengajak mereka untuk berkaraoke.
“Atas bukti rekaman inilah nampaknya Satgas kemudian mengembangkan dan menemukan bukti dugaan keterlibatan ML atau BM serta kemudian menangkapnya,” ucapnya.
Dia melanjutkan, bukti rekaman yang sama juga telah diberikan kepada Komdis PSSI sewaktu kliennya pada 8 Januari 2019. Karena itu, dia mendesak Komdis PSSI segera menjatuhkan sanksi kepada ML atau BM atas ulahnya menjadi bagian dari mafia pengatur sepakbola.
“Kami sangat berharap pengorbanan Lasmi Indaryani untuk berani buka-bukaan adanya mafia pengatur permainan sepak bola mampu dituntaskan oleh Satgas dan Komdis PSSI dan tidak berhenti pada telah diprosesnya 11 orang yang telah ditangkap Satgas. Kami harap sepakbola bersih dari mafia di semua tingkatan liga dan bersih dari oknum pengurus yang hanya mencari keuntungan pribadi,” pungkasnya.
