Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meskipun Fundamental Domestik Kuat, Moody's Ingatkan Adanya Risiko Perlambatan Ekonomi

Moody's Investors Service memberi outlook stabil untuk peringkat utang negara kawasan Asia Pasifik pada 2018, ditopang oleh kuatnya fundamental ekonomi domestik menghadapi potensi risiko yang meningkat serta ketidakpastian kebijakan.
Moody Investors Service/Istimewa
Moody Investors Service/Istimewa

JAKARTA – Moody's Investors Service memberi outlook stabil untuk peringkat utang negara kawasan Asia Pasifik pada 2018, ditopang oleh kuatnya fundamental ekonomi domestik menghadapi potensi risiko yang meningkat serta ketidakpastian kebijakan.

Sebanyak 21 dari 24 ekonom Moody’s memberi outlook stabil terhadap peringkat utang kawasan Asia Pasifik, dan tiga sisanya memberi outlook negative. Hal tersebut berbeda dengan kondisi tahun lalu, dimana pemberian outlook positif dan negatif cukup seimbang.

Berdasarkan laporan terbarunya, Moody’s menilai kualitas kredit di Asia Pasifik sepanjang tahun ini diproyeksikan stabil secara umum.

Hal itu pun mencerminkan ekspektasi positif terhadap kondisi utang negara (sovereign credit) yang dapat tumbuh selama 12 - 18 bulan ke depan. Outlook tersebut dibuat dengan melihat kondisi ekonomi terkini dari hubungan perdagangan serta investasi antara AS dan China.

“Fundamental domestik yang kuat, naiknya pendapatan, intensifitas persaingan, cadangan devisa yang cukup, serta simpanan domestik dalam jumlah besar akan terus menopang kualitas pinjaman negara,” ungkap Moody’s dalam keterangan tertulis, Kamis (10/1).

Meskipun demikian, Moody’s melihat hubungan antara AS dan China sepanjang tahun ini masih akan tarik ulur antara konflik dan kompromi yang terkait aspek perdagangan, investasi, teknologi, dan geopolitik.

Oleh karena itu, lembaga pemeringkat utang internasional itu tetap mengingatkan bahwa tetap ada risiko perlambatan laju pertumbuhan ekonomi pada 2019.

Selain hubungan dagang AS dan China, peningkatan risiko ekonomi global juga akan datang dari rencana pengetatan kondisi keuangan global, pergerseran prioritas politik, hingga pengaruh kebijakan di dalam negeri.

“Proyeksi perlambatan ekonomi dapat diartikan bahwa saat ini kesempatan untuk mengatasi tantangan kredit terbatas. Laju ekspansi ekonomi di Kawasan Asia Pasifik memang akan melambat pada 2019-2020, tetapi bisa dipastikan tetap kokoh," tulis Moody's .


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper